korannews.com – Jakarta, CNBC Indonesia– Harga emas Antam pada hari ini, Kamis (9/3/23) menguat. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1-gram terpantau naik Rp 4.000 menjadi Rp 1.024.000 per batang.
Penguatan emas Antam hari ini berbanding terbalik dengan dua hari sebelumnya, Selada dan Rabu (7-8/3/2023) di mana harganya turun masing-masing Rp Rp 1.000 dan Rp 12.000.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp 901 ribu per gram. Harga tersebut juga menguat Rp 4.000 dari perdagangan sebelumnya.
Namun, berdasarkan pengumuman di laman resmi logammulia.com untuk transaksi buyback di Butik Emas LM sementara tutup dan akan diinformasikan kembali apabila ada perubahan lebih lanjut.
Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Harga emas dunia diam di tempat karena pasar masih mencerna pernyataan Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di senat.
Pada penutupan perdagangan Rabu (8/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.813,59 per troy ons. Harga sang logam mulia menguat tipis 0,004%.
Namun, harga emas juga masih menguat dengan tipis pada pagi hari ini. Per pukul 06: 22 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.815,03 per troy ons. Harganya menguat 0,08%.
Penguatan emas yang sangat tipis pada hari ini terjadi setelah emas ambruk 1,81% pada perdagangan Selasa (7/3/2023).
Analis MKS PAMP SA, Nicky Shield, mengatakan emas bisa menguat jika data ekonomi AS mendukung kebijakan The Fed yang lebih dovish. Pelaku pasar kini menunggu data tenaga kerja yang akan keluar Jumat mendatang.
“Emas bisa saja rally lebih kencang jika ada data yang bisa mendukung kebijakan dovish. Kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dalam waktu yang lama juga bisa membuat ekonomi AS dalam risiko hard landing,” tutur Shiels, kepada Reuters.
Dia memperkirakan emas masih akan bertahan di kisaran US$ 1.800 per troy ons sampai The Fed menggelar rapat pada 21-22 Maret mendatang.
Namun, analis Blue Line Futures, Phillip Streible, mengingatkan emas masih rawan pelemahan.
“Ada beberapa data yang bisa menjadi risiko bagi pergerakan emas ke depan. Ada data ketenagakerjaan Jumat ini dan inflasi AS pada Selasa pekan depan,” ujarnya, dikutip dari Reuters.
CNBC INDONESIA RESEARCH