korannews.com – Akibat postingan pamer kendaraan pribadi, Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, juga akan dicopot dari jabatannya.
Seperti diketahui, Eko memiliki beberapa koleksi mobil klasik, dan seluruh kuda besi itu terpampang di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhirnya.
Adapun mobil klasik yang dimiliki Eko adalah Jeep Willys 1944 seharga Rp150 juta, Chevrolet Bell Air 1955 Rp 200 juta, Fargo Dodge 1957 senilai Rp 150 juta, Chevrolet Apache 1957 Rp 200 juta, dan Ford Bronco 1972 seharga Rp 150 juta.
Meski pajak tahunan mobil klasik tergolong murah, tapi hobi otomotif yang satu ini tentunya sangat menguras kantong. Hal itu disebabkan karena perawatan mobil klasik jelas berbeda dengan mobil keluaran terbaru.
Salah satu komponen biaya terbesar saat seseorang membeli mobil klasik adalah biaya restorasi eksterior
Berikut adalah biaya-biaya yang harus Anda waspadai jika Anda berniat mengoleksi mobil klasik.
Biaya perawatan mesin dan kelistrikan mobil klasik bisa dibilang cukup mahal, dan semuanya tergantung pada jenis mobil klasik yang dimiliki. Biaya perawatan ini bisa mencapai puluhan juta rupiah bahkan lebih.
Seperti diketahui, suku cadang mesin mobil yang satu ini juga sulit dicari di pasaran karena mobil tersebut sudah tidak lagi diproduksi dalam jangka waktu lama. Adapun cara untuk mendapatkan suku cadang mobil klasik ini adalah dengan membelinya dari luar negeri.
Selain memakan waktu, biaya pengiriman yang tidak murah juga pasti akan membuat harga suku cadang mobil ini jadi mahal.
Anda tentu tidak mau melihat eksterior mobil antik Anda terlihat kusam, pengecatan ulang secara rutin tentunya harus dilakukan demi membuat tampilan luar mobil Anda menjadi selalu segar.
Namun jangan hanya bagian luar saja yang dirawat. Bagian interior pun tidak boleh luput dari perhatian, karena tanpa perawatan rutin, interior yang kotor juga bisa memunculkan jamur dan lainnya.
Perawatan eksterior dan interior umumnya dilakukan dalam beberapa bulan sekali. Biayanya juga tembus jutaan Rupiah.
Ketika mobil dipakai touring, jangan kaget kalau pengeluaran Anda malah membengkak. Satu biaya operasional terkait mobil adalah biaya BBM, dan tidak dipungkiri kapasitas mesin mobil klasik memang cukup besar dan hal itu membuat konsumsi BBMnya juga besar.
Anda tentu saja harus merogoh kocek yang lebih dalam ketika mengoperasikan mobil ini untuk touring atau kegiatan sehari-hari.