korannews.com – Pendampingan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kepada para pelaku UMKM berbagai sektor mampu meningkatkan omzet hingga ratusan juta rupiah.
“Bapak Gubernur dan dinas terkait sangat membantu, saya yang bukan asli Jateng mendapat fasilitas seperti sertifikat halal, HKI,
pengurusan izin, dan pelatihan semuanya gratis,” kata Wendy Trie Novian, pemuda asal Tangerang yang sukses menjalankan usaha kuliner Ayam Geprek Homie Sambal Bawang di Kota Semarang, Senin.
Awalnya ia menjalani usaha jual gorengan keliling sembari kuliah di Universitas Negeri Semarang, kemudian pada tahun 2016 mencoba peruntungan dengan membuka warung ayam geprek kecil-kecilan.
Pemuda kelahiran 1993 itu berupaya keras untuk membesarkan usahanya hingga berkesempatan mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng, mulai dari pemasaran, peningkatan kualitas produk, hingga manajemen keuangan.
Usahanya berkembang pesat, bahkan saat ini Wendy telah membuka tujuh cabang usaha di antaranya di Gunungpati, Sampangan, Sekaran, Ngaliyan, dan Tlogosari dengan omzet Rp300 juta sampai Rp500 juta per bulan.
“Pak Ganjar sangat mendukung, bahkan soal inovasi dan perizinan itu sangat didukung. Produk kami disupport untuk tampil. Dan sosok Pak Ganjar sendiri menginginkan UMKM menjadi stakeholder di seluruh di Indonesia, khususnya di Jateng,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyatakan komitmennya meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai sektor.