korannews.com – Pemerintah melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan perbaikan ekonomi nasional terus berlanjut sepanjang satu tahun terakhir, di tengah pandemi COVID-19 dan kondisi ketidakpastian global.
“Dari situasi ekonomi, ekonomi tumbuh pada kuartal kedua (2022) 5,44 persen year on year. Ini berarti perbaikan ekonomi nasional terus berlanjut,” kata Moeldoko saat memberikan paparan laporan Capaian Kinerja 2022 pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan keberlanjutan perbaikan ekonomi nasional juga ditunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), di mana pertumbuhan PDB menurut pengeluaran paling besar berasal dari ekspor sebesar 19,75 persen. Sedangkan pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha, paling besar berasal dari transportasi dan pergudangan 21,27 persen.
“Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada Januari-Agustus 2022 mencapai Rp194,60 miliar atau naik 35,42 persen dibanding periode yang sama pada 202,” jelasnya.
Dia mengatakan perbaikan ekonomi nasional terus berlanjut ditandai dengan semakin membaik nya permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.
Selain itu meskipun inflasi akibat Indeks Harga Konsumen pada September 2022 sebesar 5,95 persen, namun demikian inflasi inti menurutnya masih terjadi di angka 3,04 persen atau masih dalam kisaran sasaran Bank Indonesia.
Lebih jauh dia mengatakan pemerintah mampu menjaga distribusi barang dan menjaga ketersediaan dan keterjangkauan, sehingga angka inflasi bisa dipertahankan dengan baik.
Presiden Joko Widodo, kata dia, sudah dua kali mengumpulkan pemerintah daerah, untuk menekankan pentingnya membelanjakan APBN dan APBD semaksimal mungkin untuk produk-produk dalam negeri, hingga meminta pemerintah daerah mengawal distribusi barang agar barang mudah didapatkan, sehingga harga tidak melambung dan mempengaruhi inflasi.
Pemerintah juga memberikan dukungan besar terhadap pelaku UMKM, yang berkontribusi 60,5 persen terhadap PDB, dengan memberi dukungan akses terhadap pembiayaan peningkatan pangsa kredit UMKM sebesar 20 persen pada 2022, hingga peningkatan platform KUR sebesar 30 persen dari sebelumnya, sehingga dalam kondisi kritis COVID-19, UMKM nasional relatif tetap bisa bertumbuh dengan baik.
Moeldoko mengatakan saat ini terdapat 19,67 juta UMKM yang sudah terdigitalisasi dari target 30 juta UMKM pada 2024.
Adapun, Moeldoko mengatakan purchasing manager indeks manufaktur juga meningkat mencapai 53,7 poin pada September 2022 seiring dengan peningkatan produksi dan ekspansi permintaan domestik.
“Capaian bersama tahun ini penting, karena diraih di tengah pandemi,” ucapnya menegaskan.