NFA dan Kementerian Perdagangan Sepakat Tekan Impor Pangan

NFA dan Kementerian Perdagangan Sepakat Tekan Impor Pangan

NFA dan Kementerian Perdagangan Sepakat Tekan Impor Pangan

Pertemuan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (24/8). Foto: Humas Badan Pangan Nasional

jpnn.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) memperkuat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dalam rangka mengawal ketersediaan dan stabilisasi harga komoditas pangan strategis.

Upaya ini dilakukan untuk mensinergikan peran dan fungsi NFA sebagai stabilisator stok dan harga pangan dengan Kementerian Perdagangan yang memiliki kewenangan dalam perumusan dan penetapan kebijakan di bidang penguatan perdagangan.

Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (24/8).

Dalam kesempatan tersebut, Arief mengatakan pertemuan ini sangat penting dan strategis apalagi di tengah isu stabilitas harga pangan, mengingat NFA dan Kemendag memiliki peran dan fungsi yang bersinggungan dalam hal menjaga stabilisasi harga.

“Soliditas antar kementerian dan lembaga merupakan hal yang sangat penting, apalagi di tengah dinamika global, ancaman krisis pangan, perubahan iklim, serta isu fluktuasi harga sejumlah komoditas pangan dalam negeri. Sinergi yang solid antara NFA dengan Kemendag akan berdampak signifikan bagi perbaikan tata kelola pangan nasional,” ujarnya.

Arief mengatakan berdasarkan diskusi yang telah dibangun, antara NFA dengan Kemendag memiliki visi yang sama, yaitu semaksimal mungkin memperkuat dan mengoptimalkan stok pangan dalam negeri sebelum melakukan importasi.

“Kami bersama Pak Mendag, Insyaallah memiliki visi yang sejalan untuk sama-sama mengurangi impor pangan, sambil paralel tentunya dengan dukungan Kementerian Pertanian terus meningkatkan produksi dan ketersedian pangan dalam negeri. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI, yang menekankan pentingnya subtitusi impor. Sehingga, tidak membebani devisa negara akibat kurs dan ketergantungan impor,” ujarnya.

Arief mengatakan berdasarkan data neraca pangan NFA, saat ini hanya ada beberapa komoditas pangan strategis yang masih memerlukan dukungan impor, seperti bawang putih, kedelai, daging ruminansia, dan gula.

Badan Pangan Nasional atau NFA memperkuat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dalam rangka mengawal ketersediaan dan stabilisasi harga komoditas pangan.


Artikel ini bersumber dari www.jpnn.com.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!