korannews.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Investor bakal kegirangan tahun ini karena akan banjir dividen. Walaupun belum diumumkan, investor bisa memprediksi berapa dividen tunai yang akan didapatkan.
Baru saja earning season berlangsung setidaknya empat saham besar perbankan mencatatkan laba bersih jumbo yang berpotensi membuat dividen investor makin tebal.
Lantas bagaimana cara menghitung dividen yang bisa didapatkan oleh investor?
Pertama kamu harus tau dulu dividen payout ratio (DPR), yakni persentase bagian laba yang didistribusikan untuk dibagikan kepada investor sebagai dividen. Jumlah DPR ditentukan oleh perusahaan dan disahkan lewat Rapat Umum Pemegang saham (RUPS).
Kemudian DPR dikalikan dengan laba perusahaan sehingga mendapatkan jumlah laba yang dibagikan sebagai dividen.
Lalu untuk mengetahui jumlah dividen per lembar saham yang didapatkan oleh investor harus dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar.
Bisa juga dengan cara DPR dikali dengan laba per saham (earnings per shares/EPS) untuk mendapatkan nilai dividen per lembar saham.
Setelah mendapatkan angka dividen per lembar saham kamu bisa mengalikan dengan jumlah lembar saham yang dimiliki.
Contohnya, selama empat tahun terakhir, jumlah dividen yang dibagikan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dari perolehan laba bersih atau DPR adalah sebesar 25% dari perolehan laba bersih. Sementara EPS sebesar Rp983 per lembar saham.
Maka dividen yang dibagikan oleh BBNI kepada investor sebesar Rp245,57 per lembar saham.
Kemudian jika kamu memiliki 500 lot atau 50.000 lembar saham BBNI, maka jumlah uang yang diterima berupa dividen sekitar Rp12.287.500.
TIM RISET CNBC INDONESIA
robertus.serin@cnbcindonesia.com