Bisnis  

Memutuskan Berinvestasi untuk Hadapi Resesi? Ketahui Hal Ini Dulu Sebelum Memulainya

Memutuskan Berinvestasi untuk Hadapi Resesi? Ketahui Hal Ini Dulu Sebelum Memulainya

korannews.com – UOB Indonesia memberikan tips investasi bagi masyarakat awam yang ingin memulai berinvestasi, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.

Berdasarkan survei UOB ASEAN Consumer Sentiment Study (ACSS) 2022, responden cenderung meningkatkan tabungan untuk dana darurat di tengah ketidakpastian perekonomian global dan meningkatnya inflasi.

Pasalnya, 70 persen responden menilai ada kemungkinan Indonesia mengalami resesi dalam 6 bulan ke depan.

Namun tumbuhnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memiliki dana darurat melalui investasi, tidak diiringi dengan pemahaman mengenai risiko tiap produk investasi.

Wealth and Retail Liabilities Product Head UOB Indonesia Vera Margaret mengatakan, untuk itu sebelum memutuskan untuk investasi, masyarakat harus lebih dulu mengetahui profil risiko masing-masing. Hal ini agar masyarakat dapat mengetahui instrumen investasi apa yang paling sesuai dengan tujuan keuangannya.

Pasalnya, tiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko dan tingkat imbal hasil yang berbeda sehingga perlu diperhitungkan dengan cermat.

“Kalau mau berinvestasi, cari tahu dulu profil risiko diri sendiri itu apa? Apakah kita orang yang konservatif? Apakah saya seorang yang moderat? Apakah saya seorang yang agresif? Dan apakah produk yang saya beli itu sesuai dengan profil risiko yang saya miliki?” ujar Vera saat acara UOB Wealth Fair 2022 di Mal Gandaria City, Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Menurutnya, di era digitalisasi ini masyarakat akan mudah mencari tahu sendiri seperti apa profil risiko masing-masing. Namun tidak jarang diperlukan juga bantuan dari para ahli agar masyarakat dapat menemukan instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan.

UOB Indonesia sendiri memberikan layanan untuk para nasabahnya mengetahui profil risiko melalui client advisor dan relationship manager. Selain itu, UOB Indonesia memiliki pendekatan risk first yang dapat membantu nasabah memahami arti penting menyeimbangkan antara risiko dan imbal hasil.

Ini Cara Mengetahui Investasi Bodong Berkedok Syariah | Generasi Cuan Explain

Dengan demikian, maka nasabah akan lebih mudah menemukan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan, profil risiko, jangka waktu, dan tujuan investasi.

“Setiap nasabah yang pada saat menemui client advisor kami dan relationship managers kami itu akan diguide (dipandu) untuk melakukan risk profiling ini,” tukasnya.

Sebagai informasi, survei aCSS 2022 menunjukkan 65 persen responden di Indonesia melakukan investasi untuk mencapai kemandirian finansial, sementara 64 persen responden berencana mengalokasikan dana mereka untuk mempersiapkan masa depan bagi orang-orang tercinta.

Exit mobile version