Manfaat Asuransi Penyakit Kritis dan Pengertiannya

Manfaat Asuransi Penyakit Kritis dan Pengertiannya

Manfaat Asuransi Penyakit Kritis dan Pengertiannya

Asuransi penyakit kritis adalah produk asuransi kesehatan yang secara khusus memberikan santunan perawatan medis untuk penyakit kritis. Manfaat asuransi penyakit kritis sebagai antisipasi risiko kesehatan.

Pada produk asuransi ini, ada perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan manfaat sejak tahap awal. Tapi, ada juga yang baru memberikan bantuan di tahap menengah atau akhir. 

Sebagai informasi, penyakit kritis terdiri dari tiga tahap, yaitu awal, menengah, dan akhir. Kalau kamu ingin mengantisipasi kondisi kritis di masa depan, tidak ada salahnya mulai mendaftar asuransi penyakit kritis dari sekarang.

Manfaat asuransi penyakit kritis

Ada beberapa keuntungan jika kamu menggunakan asuransi ini. Agar kamu lebih mudah memahaminya, manfaat dari asuransi penyakit kritis antara lain: 

1. Uang pertanggungan saat menderita penyakit kritis

Secara khusus, produk asuransi ini akan memberikan santunan ketika nasabah sudah dinyatakan terkena salah satu dari jenis kondisi kritis yang disebutkan pada polis asuransi.

Kalau di asuransi kesehatan, biasanya manfaat baru akan diberikan kalau pasien sudah sampai melakukan rawat inap atau rawat jalan. Tapi tidak demikian dengan asuransi tambahan untuk kondisi kritis ini.

Karena, pada produk kesehatan kritis, nasabah cukup membuktikan kondisi mereka dengan surat pernyataan dari dokter. Setelah itu, santunan akan langsung diberikan. 

2. Santunan untuk biaya kehidupan sehari-hari

Kalau pada asuransi kesehatan, biasanya pihak asuransi akan memberikan manfaat dalam bentuk pertanggungan biaya berobat, entah itu rawat inap sampai dengan operasi.

Tapi, pada produk asuransi untuk kondisi kesehatan yang kritis, santunan diberikan sebagai dana untuk menanggung biaya tambahan selama menderita kondisi tersebut.

Misalnya untuk membantu membiayai kehidupan sehari-hari akibat tidak bisa lagi bekerja setelah terdiagnosa oleh dokter.

Selain produk penyakit kritis biasa, ada juga asuransi penyakit kritis murni. Produk ini tidak hanya memberikan santunan untuk biaya hidup, tetapi juga menanggung biaya pengobatan dan layanan medis lainnya.

3. Manfaat meninggal dunia

Kebanyakan asuransi kritis juga memberikan manfaat meninggal dunia. Manfaat ini adalah bentuk manfaat berupa diberikannya uang pertanggungan kepada ahli waris atau keluarga nasabah setelah meninggal dunia akibat penyakit kritis.

Hal ini bermanfaat guna membantu keluarga yang ditinggalkan agar tetap bisa menjalani kehidupan sehari-hari, meskipun tulang punggung keluarga sudah meninggal dunia.

Pengertian asuransi penyakit kritis

Produk asuransi penyakit kritis adalah manfaat tambahan atau asuransi rider.  Dengan kata lain, untuk mendapatkan manfaat ini, kamu perlu membeli asuransi kesehatan terlebih dahulu. 

Setelah memiliki asuransi kesehatan, baru bisa menambahkan fitur penyakit kritis. Sesuai namanya, produk ini memberikan perlindungan untuk berbagai macam penyakit kritis. 

Dalam hal ini, pengertian kondisi kritis yang dimaksud adalah penyakit yang membutuhkan tindakan lanjut sesegera mungkin dan membutuhkan waktu pengobatan yang lama. 

Penyakit kritis juga umumnya tergolong sebagai penyakit yang efeknya bisa mengancam jiwa. Contoh penyakit kritis yang dilindungi antara lain: 

  • Stroke
  • Diabetes
  • Kanker
  • Jantung
  • Gagal ginjal
  • Gangguan saraf akut
  • HIV/AIDS
  • Hepatitis
  • Meningitis

Untuk informasi lebih lanjut mengenai cakupan perlindungan, kamu bisa memperhatikan detail mengenai penyakit kritis yang ditanggung di setiap perusahaan asuransi.

Biasanya, informasi tersebut akan tercantum pada polis asuransi ketika kamu baru akan mulai membeli produk asuransi ini. 

Ciri-ciri asuransi penyakit kritis

Ada ciri-ciri khusus yang membedakan asuransi ini dengan asuransi kesehatan. Secara garis besar, asuransi tambahan penyakit kritis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

  • Memberikan manfaat berupa uang santunan saat nasabah didiagnosis mengidap salah satu jenis penyakit kritis
  • Uang santunan diberikan secara lump sum
  • Asuransi bersifat sebagai rider atau manfaat tambahan, bukan asuransi utama

Beda asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis

Meskipun terdengar sama, tapi asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis sebenarnya adalah dua produk yang berbeda. 

Perbedaan bisa terlihat dari segi manfaat atau cakupan perlindungannya, besaran premi, serta masa tunggunya. Berikut ini informasi mengenai perbedaan kedua produk tersebut. 

  Asuransi kesehatan Asuransi penyakit kritis
Manfaat Perlindungan biaya pengobatan, rawat jalan dan rawat inap Perlindungan biaya sehari-hari setelah didiagnosa penyakit kritis
Masa tunggu Ada masa tunggu Ada masa tunggu & masa bertahan hidup
Premi Ratusan ribu rupiah Jutaan rupiah

Bisa dibilang, besaran premi untuk rider penyakit kritis lebih tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh nominal santunan yang juga diberikan dalam jumlah lebih besar, mulai dari ratusan juta sampai miliaran rupiah.

Cara klaim asuransi penyakit kritis

Ketika kamu terdiagnosa menderita penyakit kritis, maka kamu perlu segera melakukan klaim. Prosedur klaim di setiap perusahaan asuransi berbeda-beda.

Namun, secara umum, biasanya proses klaim asuransi akan melibatkan penyerahan dokumen persyaratan. Dokumen yang biasanya dibutuhkan berupa: 

  • Fotokopi identitas seperti KTP
  • Fotokopi lembar hasil pemeriksaan dari dokter
  • Formulir pengajuan klaim
  • Fotokopi KTP ahli waris (untuk manfaat meninggal dunia)
  • Formulir surat kuasa ahli waris
  • Nomor rekening untuk pencairan dana santunan
  • Surat keterangan dokter

Tips memilih asuransi penyakit kritis

Banyaknya pilihan produk asuransi ini bisa saja membuat kamu bingung ketika akan menjatuhkan pilihan. Nah, supaya tidak salah memilih, coba simak tips memilih asuransi penyakit kritis berikut ini. 

1. Pilih yang memiliki cakupan perlindungan luas

Tidak semua perusahaan asuransi menanggung segala jenis kondisi kritis. Setiap perusahaan asuransi punya kebijakan berbeda-beda mengenai hal ini.

Oleh sebab itu, sebaiknya carilah asuransi yang memberikan cakupan perlindungan yang luas, dibuktikan dengan manfaat yang bisa diberikan untuk banyak jenis penyakit kritis. Semakin banyak jenis penyakit kritis yang ditanggung, tentu akan semakin baik.

2. Sesuaikan dengan kebutuhan

Coba perhatikan kembali, seperti apa kebutuhanmu terhadap asuransi tersebut. Kenali dulu apa kondisi kesehatanmu serta riwayat genetik. Buatlah daftar mengenai kondisi kritis yang bisa saja diturunkan oleh orang tua padamu.

Pertimbangkan juga kondisi keuanganmu. Jangan memaksakan diri memilih produk asuransi dengan premi yang terlalu besar kalau kamu memang tidak sanggup membayarnya. 

3. Pilih yang proses klaim praktis

Usahakan untuk memilih produk yang memberikan layanan klaim yang mudah. Cari tahu dulu sejak awal seperti apa cara klaim dari produk asuransi yang ingin kamu pilih.

Dengan begitu, ketika tiba-tiba kamu terkena penyakit kritis, kamu bisa langsung mengajukan klaim dengan praktis dan mendapatkan pencairan dana dengan cepat. 

4. Perhatikan kredibilitas perusahaan asuransi

Terakhir, jangan lupa perhatikan nama baik perusahaan asuransi yang akan kamu pilih. Pastikan kamu membeli produk asuransi dari perusahaan asuransi yang terpercaya.

Perusahaan asuransi yang terpercaya pasti sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Cari tahu mengenai hal ini di situs resmi OJK secara langsung, ya. 

Kalau kamu butuh panduan agar bisa memilih asuransi kesehatan dengan baik, coba simak penjelasan di video berikut ini, ya. 

Tips Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik

Siapa yang membutuhkan asuransi penyakit kritis?

Tidak ada yang tahu kapan penyakit kritis bisa melanda. Akan tetapi, beberapa orang mungkin memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk terkena jenis penyakit kritis. Jika demikian, sebaiknya siapkan produk asuransi ini sejak awal.

Secara khusus, berdasarkan faktor risikonya, asuransi ini disarankan untuk orang-orang yang termasuk dalam kategori berikut.

1. Ada riwayat penyakit kritis dalam keluarga

Apabila salah satu anggota keluargamu pernah menderita penyakit kritis, maka kamu punya risiko yang lebih tinggi untuk menderita kondisi yang sama. 

Misalnya jika ada keluarga yang pernah menderita stroke, diabetes stadium akhir, kanker, dan sebagainya. Oleh sebab itu, sebaiknya siapkan asuransi penyakit kritis sedini mungkin. 

2. Tulang punggung keluarga

Kalau kamu merupakan tulang punggung keluarga, disarankan juga untuk menggunakan asuransi ini. Karena, ketika kamu terkena penyakit kritis, bisa-bisa kamu terpaksa berhenti bekerja dan keuangan keluarga pun jadi terhambat.

Asuransi jenis ini memberikan manfaat berupa uang santunan yang bisa digunakan sebagai dana untuk mencukupi kebutuhan selama masa pengobatan. Jadi, tabungan keluarga tidak akan terganggu.

3. Berusia 40 tahun ke atas

Penyakit kritis lebih berisiko menyerang orang-orang yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Kalau saat ini kamu sudah berusia lebih dari 40 tahun, sebaiknya mulai lakukan persiapan dengan asuransi penyakit kritis.

Rekomendasi asuransi penyakit kritis terbaik

Di Indonesia, ada beberapa perusahaan asuransi yang sudah dikenal memiliki produk kesehatan menarik dan bisa ditambahkan dengan manfaat kritis. Berikut ini rekomendasi asuransi penyakit kritis terbaik: 

1. Asuransi Sun Life

Sun Life memiliki produk penyakit kritis tahap awal dalam bentuk tambahan (rider) yang disebut dengan Sun Early Critical Illness.

Produk ini memberikan santunan biaya perawatan medis atas 88 penyakit, seperti penyakit stroke, jantung bawaan, gagal ginjal kronik, kanker, hingga kondisi koma. 

Selain itu, polis Sun Early Critical Illness juga menawarkan manfaat tambahan berupa uang santunan sebesar Rp75 juta sampai Rp200 juta jika tertanggung menderita penyakit diabetes atau penyakit jantung koroner. 

Sun Life ini menawarkan dua manfaat untuk pemegang polis, yaitu:

  • Saat penyakit memasuki tahap awal, asuransi memberikan 50 persen uang pertanggungan kepada nasabah.
  • Saat penyakit memasuki tahap menengah dan tahap akhir, maka akan diberikan 100 persen uang pertanggungan. 

Untuk dapat membeli asuransi ini, pemegang polis harus berada di rentang usia 18-60 tahun. Setelah itu, asuransi bisa melindungi nasabah sampai usia 65 atau 88 tahun. 

2. Asuransi Sequis Life

Sequis Life memiliki produk penyakit kritis dalam bentuk rider, yaitu Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider. Produk ini memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis tahap awal, tahap menengah, dan tahap lanjutan. 

Ada 120 kondisi penyakit kritis yang ditanggung, termasuk manfaat tambahan komplikasi diabetes dan penyakit kritis katastropik dengan total manfaat hingga 170 persen.

Menariknya, produk ini tidak mensyaratkan masa tunggu antara klaim pertama dan kedua, asalkan keduanya merupakan kondisi penyakit berbeda.

Sebagai asuransi tambahan, syarat masuk peserta untuk Sequis Q Early Payout Critical Illness Plus Rider disesuaikan dengan produk asuransi utamanya.

Jika produk utamanya adalah asuransi murni, maka usia masuk tertanggung antara 1 bulan sampai 65 tahun. 

Sementara itu, jika produk utamanya adalah unit link, usia masuk tertanggung adalah 1 bulan sampai 85 bulan.

Produk ini memberikan manfaat total sampai dengan Rp850 juta dan santunan tambahan untuk meninggal dunia sebesar Rp500 juta. 

3. Asuransi penyakit kritis Allianz

Allianz memiliki produk penyakit kritis berupa asuransi tambahan (rider). Produk ini bisa dimanfaatkan bagi pemegang polis asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. 

Nama polis tersebut adalah CI-100, yang memberikan santunan biaya perawatan medis terhadap 100 penyakit kritis. 

Beberapa di antaranya adalah penyakit jantung, penyakit paru, penyakit hati, penyakit parkinson, hingga stroke. 

Manfaat diberikan secara bertahap, mulai dari tahap awal, pertengahan, hingga akhir dengan uang pertanggungan mulai dari Rp900 juta hingga maksimal Rp5 miliar. 

Usia tertanggung yang bisa mendaftar produk ini adalah 5 tahun hingga 70 tahun. Salah satu syarat mendapatkan polis asuransi ini adalah mengajukan Surat Permohonan Asuransi Jiwa (SPAJ). 

Pengertian SPAJ adalah surat yang diserahkan ketika akan mengajukan asuransi jiwa. Selain itu, kamu juga perlu membayar premi mulai dari Rp366.750 per bulan. 

4. Asuransi AXA

AXA memiliki produk penyakit kritis tahap awal dalam bentuk manfaat tambahan atau asuransi rider, yaitu Maestro Complete CI Cover yang memberikan perlindungan kesehatan terhadap 56 penyakit kritis. 

Produk tersebut juga memberikan manfaat tambahan untuk kondisi kritis Katastropik, Angioplasty dan komplikasi Diabetes. Manfaat yang bisa terima pemegang polis mulai dari Rp400 juta sampai Rp1,25 miliar.

Usia masuk tertanggung untuk rider Complete CI Cover adalah usia 5 tahun hingga 70 tahun. Bahkan tidak hanya terbatas WNI tapi juga WNA dengan syarat tinggal lebih dari 185 hari di Indonesia. 

Sebagai tambahan informasi, Complete CI Cover menetapkan masa tunggu selama 30 hari terhitung dari tanggal efektif kepesertaan untuk bisa mengajukan klaim. 

5. Asuransi Chubb Life

Chubb Life memiliki produk penyakit kritis berupa manfaat tambahan, yaitu Enhanced Premium Waiver. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap 36 penyakit kritis. 

Usia masuk tertanggung untuk produk ini adalah usia 18 tahun sampai 60 tahun. Namun masa pertanggungan yang diberikan bisa sampai 65 tahun. 

Selain itu, produk ini juga menawarkan manfaat pembebasan premi (berupa pembayaran seluruh premi yang akan datang) apabila tertanggung dinyatakan cacat tetap dan total.

Secara khusus, fitur ini berlaku apabila cacat terjadi dalam masa pertanggungan dan kondisi tersebut berlangsung secara terus menerus sekurang-kurangnya selama 180 hari. 

Nah, perlu dicatat bahwa produk ini menetapkan masa tunggu untuk mengajukan klaim selama 90 hari sejak tanggal dimulai pertanggungan. Sehingga, kamu tidak bisa langsung mengajukan klaim setelah mendaftar.

6. Asuransi penyakit kritis Prudential

Prudential juga memiliki produk penyakit kritis tahap awal berbentuk rider, yaitu PRUearly stage crisis cover plus. Produk ini memberikan perlindungan finansial terhadap risiko penyakit dan kondisi kritis di tahap awal (early stage). 

Pemegang polis akan mendapat bantuan biaya pengobatan kondisi kritis ketika telah mendapatkan diagnosa. 

PRUearly stage crisis cover plus memberikan santunan biaya perawatan medis atas 112 penyakit dan kondisi kritis, termasuk tambahan 7 kondisi kritis. 

Contohnya seperti penyakit pembuluh darah jantung, komplikasi diabetes, dan komplikasi yang dapat membahayakan jiwa. 

Adapun manfaat utama yang bisa didapatkan nasabah adalah sebesar Rp250 juta hingga Rp500 juta.

Produk ini memberikan perlindungan hingga tertanggung berusia 85 tahun. Namun, untuk mengajukan klaim, nasabah perlu menunggu selama 90 hari dulu setelah asuransi aktif. 

7. Asuransi penyakit kritis Manulife

Rekomendasi yang terakhir adalah produk penyakit kritis dari Manulife. Produk ini juga merupakan produk tambahan yang disebut MiUltimate Critical Care.

Ada beberapa manfaat utama dari MiUltimate Critical Care ini, mencakup perlindungan penyakit kritis tahap akhir sebesar 100 persen dari uang pertanggungan dan 100 persen dari total premi yang dibayarkan.

Selain itu, produk ini juga memberikan manfaat meninggal dunia berupa santunan bagi keluarga yang ditinggalkan. Besarannya mencapai 160 persen dari total premi yang telah dibayarkan. 

Pertanyaan seputar daftar produk asuransi penyakit kritis

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Exit mobile version