Bisnis  

Kemenhub distribusikan 1.000 ton beras ke NTT gunakan kapal tol laut

Kemenhub distribusikan 1.000 ton beras ke NTT gunakan kapal tol laut

korannews.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional melalui Perum Bulog mendistribusikan 1.000 ton beras dari Surabaya, Jawa Timur, ke berbagai tujuan di Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan kapal tol laut.

“Pengiriman pasokan beras ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan beras di wilayah NTT,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pasokan beras tersebut telah diberangkatkan menggunakan kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 7, yang dioperasikan oleh PT Pelni (Persero).

Arif menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama pemangku kepentingan terkait lainnya berkomitmen untuk terus mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional serta menjaga stabilitas harga di NTT melalui tol laut.

“Kami percaya bahwa kerja sama yang erat antara instansi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait akan membawa manfaat yang positif bagi masyarakat, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi,” ujar Dirjen.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan LautCapt Hendri Ginting mengungkapkan sejumlah 1.000 ton beras diangkut dan didistribusikan ke berbagai lokasi di Provinsi NTT menggunakan KMKendhaga Nusantara 7.

“Kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 7 telah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada13 Mei 2023,” katanya.

Dia melanjutkan dalam perjalanan distribusi beras melalui tol laut ini, kapal mengangkut muatan beras seberat 120 ton atau setara 6 TEUs (twenty-footequivalentunits) dengan tujuan Labuan Bajo, sebanyak 200 ton atau 10 TEUs dengan tujuan Ende, 280 ton atau 14 TEUs dengan tujuan Larantuka dan 400 ton atau 20 TEUs dengan tujuan Waingapu.

“Kami mengharapkan agar pasokan beras melalui tol laut ini dapat tiba dengan aman dan tepat waktu di berbagai destinasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” tambah Hendri.

error: Content is protected !!