TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus melakukan pengembangan bisnis perusahaan.
Salah satu yang dilakukan adalah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk smelter feronikel di Halmahera Timur dengan PLN, dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PLN untuk suplai listrik di pabrik feronikel Antam di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Antam juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan beberapa mitra strategis terkait hilirisasi nikel dan pengembangan Kawasan Industri antara Antam dan CNGR.
“Yang terbaru Antam melakukan spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada anak perusahaannya sebagaimana RUPSLB yang dilakukan beberapa waktu lalu,” ujar Sekretaris Perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(30/8/2022).
Baca juga: IHSG Sesi I Bertengger di 6.851, Aneka Tambang Jadi Top Gainer
Antam lanjut Syarif juga terus menjaga kepatuhan dan tata kelola yang baik dalam praktik pertambangan. Apalagi hal ini berdampak baik.
Antam menurut Syarif saat ini fokus fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta implementasi strategi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, dalam memaksimalkan imbal hasil dari komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Antam juga terus menjalankan komitmen untuk melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan dengan melaksanakan best practices di setiap lini operasi Perusahaan, senantiasa cermat dalam melihat peluang pasar, merencanakan kegiatan eksplorasi secara agresif, efektif, dan market-based.
“Kepatuhan ANTAM dalam melaksanakan praktik pertambangan dan tata kelola yang baik tersebut telah terbukti dengan dicapainya milestones penting selama tahun 2022 ini,” tuturnya.
Salah satunya adalah pencatatan capaian Zero Fatality atas penerapan Prinsip K3 selama Semester Pertama Tahun 2022. Tak hanya itu, Antam mendapatkan penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan yaitu: Anugerah BUMN dan IICD Corporate Governance Award. Antam juga meraih penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility yaitu: BCOMSS Award serta CSR & PDB Award.
Analis dari Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti menjelaskan ada beberapa investor saham yang kerap memperhatikan terkait tata kelola yang juga cukup berpengaruh terhadap fundamental perusahaan.
“Sebenarnya tata kelola bagi Antam akan sangat penting karena Antam perusahaan negara dan bergerak di sektor komoditas dengan usaha yang mencakup dari hulu ke hilir,” ujar Desy.
Meski bukan termasuk urutan utama yang dilihat investor seperti industri dan ekonomi namun faktor GCG yang berpengaruh pada fundamental perusahaan cukup menjadi perhatian. (Willy Widianto)
Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.