Bisnis  

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 1.000 Sih Tapi Masih Mahal

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 1.000 Sih Tapi Masih Mahal

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 1.000 Sih Tapi Masih Mahal

korannews.comJakarta, CNBC Indonesia– Harga emas Antam pada Jumat (17/3/2023) turun tipis karena sudah terlalu mahal. Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1-gram terpantau melandai sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 1.063.000 per batang.

Harga tersebut masih tergolong mahal mengingat berada sedikit di bawah rekor tertinggi sepanjang masa. Sebagai catatan, harga tertinggi emas Antam dicatat pada 7 Agustus 2020 lalu yang menembus Rp 1.065.000 per gram.

Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga melemah dan ditetapkan sebesar Rp 952 ribu per gram, turun Rp 1.000 dari perdagangan sebelumnya.

Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.

Krisis Perbankan Picu Kenaikan Harga Emas Dunia

Sementara harga emas dunia pada Kamis (16/3/2023) mengalami kenaikan tipis sebesar 0,05% menjadi US$ 1.919,12 per troy ons. Kenaikan harga emas didorong oleh kekhawatiran pasar terkait krisis perbankan.

Amerika Serikat (AS) telah mengalami krisis perbankan yang telah memakan korban beberapa bank seperti Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank. Krisis ini juga menjalar ke Eropa dengan ambruknya kinerja Credit Suisse.

Meskipun bank sentral Swiss akan memberi pinjaman sebesar US$ 54 miliar kepada Credit Suisse, namun kekhawatiran pasar belum sepenuhnya mereda.

Bahkan bank sentral Eropa (ECB) pada Kamis malam (16/3/2023) justru menaikkan suku bunga hingga 50 bps di tengah krisis perbankan. Hal ini benar-benar mengejutkan pasar karena banyak bank yang tumbang saat ini karena suku bunga yang terlalu tinggi.

Kekhawatiran pasar terkait krisis perbankan inilah yang membuat emas kembali dicari sebagai aset aman. Menurut analis Kitco Metals, Jim Wyckoff, permintaan aset aman masih akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terkait krisis perbankan.

Namun, pemilik emas perlu waspada karena jika bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada pekan depan, harga emas bisa saja tumbang.

Data tenaga kerja AS juga masih kencang dengan jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir pada 11 Maret berkurang 20.000 menjadi 192.000.

Hal ini menunjukkan masih kencangnya ekonomi AS sehingga inflasi bisa saja kembali naik. Data klaim pengangguran AS akan menjadi pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga pekan depan.

“Jika The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps, harga emas jelas akan tertekan,” tutur Pavilonis.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

error: Content is protected !!