Bisnis  

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok, Masa Depannya Suram?

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok, Masa Depannya Suram?

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok, Masa Depannya Suram?

korannews.com – Harga emas Antam pada perdagangan Jumat (19/5/23) turun signifikan imbas dari jungkir balik harga emas global pada perdagangan kemarin. Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1 gram turun Rp. 10.000 menjadi Rp. 1.045.000 per batang.

Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 939 ribu per gram, harga tersebut juga merosot Rp 10.000 dari perdagangan sebelumnya.

Harga emas Antam yang diperjualbelikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.

Penurunan harga kali ini memperparah kinerja emas Antam yang telah melemah selama tiga hari beruntun. Sejak 16 Mei 2023 lalu, harga emas Antam telah jatuh sebesar Rp. 19.000 hingga hari ini.

Turunnya harga emas Antam tidak bisa dihindarkan dari kemerosotan harga emas dunia. Pada perdagangan Kamis (18//5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.958,06 per troy ons. Harganya jeblok 1,19%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 21 Maret 2023 atau hampir dua bulan terakhir.

Pelemahan kemarin juga memperpanjang derita sang logam mulia. Emas sudah terpuruk selama tiga hari perdagangan terakhir dengan pelemahan mencapai 3,1%.

Harga emas anjlok karena pelaku pasar melihat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) masih akan hawkish ke depan.

Krisis plafon utang pemerintah AS juga kemungkinan bisa diselesaikan. Situasi ini membuat ketidakpastian ekonomi di AS mereda sehingga aset aman seperti emas kurang menarik.

Harapan melunaknya The Fed semakin memudar setelah klaim pengangguran AS turun sehingga pasar tenaga kerja AS diperkirakan masih panas dan inflasi akan sulit turun dengan cepat.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy pada Rabu (17/5/2023) menggarisbawahi tekad mereka untuk segera mencapai kesepakatan guna menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar $31,4 triliun dan menghindari gagal bayar utang (default) bencana ekonomi.

Sebelumnya, Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, mengatakan diri nya merasa “nyaman” jika The Fed harus menaikkan suku bunga lagi pada Juni mendatang untuk menekan inflasi.

Pernyataan ini memperpanjang pernyataan Chief Cleveland Loretta Mester mengatakan The Fed belum pada titik di mana mereka merasa perlu untuk menahan suku bunga.

Senada, Presiden Fed Dallas Lorie Logan juga mengatakan inflasi saat ini tidak turun cukup tajam untuk mendukung pivot kebijakan.

Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan terlalu dini untuk melakukan pivot kebijakan hanya berdasarkan data saat ini.

Faktor-faktor di atas jelas menekan harga emas.

“Situasi saat tidak positif lagi dalam mendukung pergerakan emas seperti halnya bulan-bulan sebelumnya,” tutur analis High Ridge Futures, David Megger, dikutip dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com

Exit mobile version