korannews.com – Reksa dana indeks saham sejatinya bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang dengan dana terbatas, atau memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan analisis.
Sejatinya, komposisi portofolio reksa dana indeks bisa saja berupa saham, namun instrumen investasi yang satu ini tidak bisa disamakan dengan reksa dana saham maupun obligasi.
Reksa dana indeks juga tergolong sebagai investasi yang praktis, bukan hanya karena bisa dibeli kapan dan dimana saja dengan bantuan aplikasi.
Akan tetapi, ada beberapa alasan lain yang kiranya bisa dijadikan pertimbangan bagi Anda untuk memilih reksa dana indeks sebagai pilihan investasi jangka panjang. Berikut pembahasannya.
1. Kinerja mengikuti indeks saham di BEI
Sesuai namanya yaitu reksa dana indeks, reksa dana ini dikelola agar investor bisa mendapatkan imbal hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks.
Sebut saja BNI-AM IDX30 yang merupakan reksa dana indeks saham. Sebanyak 99% aset yang ada di reksa dana ini adalah saham di indeks IDX30, sementara sisanya adalah instrumen pasar uang.
2. Bukan untuk mengalahkan market
Jika Anda lebih tertarik dengan investasi yang bisa mengalahkan market, maka reksa dana indeks bukan pilihan.
Mungkin saja, reksa dana saham adalah pilihan yang tepat bagi Anda. Namun imbal hasil yang tinggi tentunya juga diikuti oleh risiko yang tinggi pula.
3. Saham-saham di reksa dana indeks bisa berubah
Daftar saham di sebuah indeks akan dievaluasi secara rutin. Hal itu lah yang menyebabkan adanya perubahan saham dalam portofolio reksa dana indeks.
4. Jadi solusi untuk beli saham dengan harga murah
Bayangkan saja, berapa modal yang harus Anda keluarkan jika Anda harus membeli seluruh saham di salah satu indek saham BEI? Tentu saja tidak murah.
Dengan membeli reksa dana indeks, bermodalkan Rp 10 ribu saja Anda bisa memiliki investasi yang kinerjanya mirip dengan indeks saham di BEI.
Tentunya, ini bisa menjadi solusi murah untuk investasi saham.
5. Biaya investasi juga lebih rendah
Mengingat kinerja reksa dana indeks yang dibuat menyerupai indeks saham, maka beban kerja manajer investasi juga lebih ringan. Hal itupun yang menyebabkan biaya investasi yang dibebankan ke investor menjadi semakin rendah.
Adapun strategi investasi di reksa dana indeks bersifat pasif, lain halnya dengan reksa dana saham yang aktif melakukan transaksi jual beli terhadap saham-saham yang dipilih.