Bisnis  

CEO ANJ : Perhatikan faktor manusia dan alam untuk capai SDGs

CEO ANJ : Perhatikan faktor manusia dan alam untuk capai SDGs

korannews.com – CEO PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) Lucas Kurniawan mengatakan perusahaan harus memperhatikan faktor manusia dan alam dalam menerapkan ekonomi hijau untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

“Tujuan lainnya yang berhubungan dengan keberlanjutan itu, kita juga harus memperhatikan faktor manusia dan faktor alam,” kata Lucas dalam SDGs Annual Conference 2022 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat.

Dalam konteks pembangunan SDGs,ia mengatakan dimanapun perusahaan beroperasi harus memperhatikan faktor kemanusiaan, terutama terhadap masyarakat di sekitar lokasi.

“Bagi komunitas kita harus dukung komunitas (masyarakat) sekitar, sehingga untuk pembangunan komunitas penting juga, sehingga kita dapat tumbuh bersama,”kata Lukas.

Lebih lanjut, tambah dia, dimanapun perusahaan beroperasi juga harus memperhatikan faktor alam, karena pada dasarnya aset terbesar adalah alam.

“Kita harus memperhatikan kondisi kestabilan alam, karena aset utama kita adalah alam, kita sangat bergantung kepada alam, kesuburan tanah, ketersediaan air, cuaca. Jadi alam sangat penting,”kata Lukas.

Ia menyampaikan inisiatif yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong bisnis hijau diantaranya, transformasi digital dengan mengurangi penggunaan kertas dan memanfaatkan penggunaan teknologi seperti satelit dan Artificial Intelegence (AI) dalam proses produksi.

Selain itu, juga mengolah limbah sisa produksi untuk dapat dimanfaatkan lagi bagi kepentingan perusahaan.

Dalam kesempatan ini, dia mengungkapkan ANJ berhasil menempati peringkat pertama sebagai perusahaan dengan risiko ESG paling rendah dari 95 perusahaan pertanian, dan peringkat ke-10 dari 601 perusahaan industri makanan global.

Capaian ini didapat dari hasil penilaian ESG Risk Rating yang dilakukan oleh Sustainalytics yang merupakan lembaga rating internasional.

Dia menjelaskan ANJ mendapatkan kategori risiko ESG yang rendah karena dinilai sebagai perusahaan dengan manajemen risiko ESG yang sangat kuat di sektor perkebunan, serta perusahaan yang semakin transparan dan konsisten dalam menyajikan informasi keberlanjutan yang berkualitas kepada publik.

Sementara itu, terkait penyelenggaraan SDGs Annual Conference 2022, iaberharap dapat meningkatkan kolaborasi antara pemerintah dan non- pemerintah di berbagai sektor ekonomi hijau dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Exit mobile version