Bisnis konstruksi dan properti sering disebut-sebut sebagai lahan bisnis yang tidak pernah mati. Lalu, apa saja yang termasuk dalam lingkup bisnis ini?
Di antara sekian banyak sektor bisnis, bisnis konstruksi dan properti adalah sebuah lahan bisnis yang menjanjikan.
Kebutuhan masyarakat akan hunian dan infrastruktur terus menambah setiap tahunnya.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak investor berlomba-lomba menggeluti jenis bisnis ini.
Pada prinsipnya, bisnis konstruksi dan properti adalah bisnis pembangunan berbagai sarana dan prasarana.
Untuk menggeluti bisnis ini, tentu kita tidak bisa sembarangan karena memerlukan ilmu khusus.
Bahkan saat ini, telah ada SMK yang khusus mempelajari konstruksi dan properti.
Lalu, apa saja yang masuk dalam sektor konstruksi dan properti?
Yuk, kita simak uraian lengkapnya di bawah ini!
Jenis Bisnis Konstruksi dan Properti
1. Konstruksi Bangunan
Bisnis konstruksi bangunan adalah salah satu jenis bisnis yang paling laris.
Beberapa contoh di antaranya adalah pembangunan perumahan, ruko, gedung, sekolah, hotel, dan lain-lain.
Maka dari itu, tidak heran jika pelaku bisnis di sektor ini memiliki banyak proyek.
Untuk menjalankan usaha ini, pengusaha konstruksi bangunan harus merekrut ahli arsitektur, desain interior, teknisi sipil, dan perajin furnitur.
2. Konstruksi Jalan
Jenis bisnis konstruksi dan properti selanjutnya adalah konstruksi jalan.
Jalan merupakan salah satu bagian penting dalam mobilitas manusia saat ini.
Untuk pergi ke tempat kerja, mengantar barang, dan lain-lain, tentu kita membutuhkan jalan yang berkualitas bagus.
Di sinilah pengusaha konstruksi jalan berperan.
Biasanya pemilik proyek ini adalah pemerintah yang memiliki program perbaikan jalan.
Nantinya, para pengusaha konstruksi jalan akan mengikuti lelang tender yang dilakukan pemerintah untuk mendapat proyek ini.
3. Konstruksi Jembatan
Terakhir, ada bisnis konstruksi jembatan.
Jembatan sangat diperlukan sebagai akses penghubung dua daratan yang terpisah sungai atau jurang.
Karena peran jembatan penting untuk kehidupan masyarakat, tidak heran nilai proyek pembangunan jembatan juga sangat besar.
Proses pembangunan jembatan cukup lama karena perlu perhitungan kompleks untuk memastikan bahwa jembatan kuat menahan beban ribuan mobil yang melintas di atasnya.
Dalam hal ini, pengusaha memerlukan seorang teknisi sipil untuk menghitung semua kebutuhan untuk membangun jembatan yang kuat.
Kelebihan Bisnis Konstruksi dan Properti
1. Selalu Dibutuhkan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa bisnis konstruksi dan properti tidak akan pernah mati karena selalu dibutuhkan banyak orang.
Mulai dari jalan, jembatan, hingga rumah, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari semua orang yang tidak bisa hilang.
Maka dari itu, peluang berkembang di bisnis ini sangat besar.
2. Peningkatan Harga
Keuntungan lain dari bisnis konstruksi dan properti adalah harga dari sebuah proyek dipastikan selalu meningkat.
Pasalnya, harga tanah dan bangunan akan meningkat setiap tahunnya.
3. Pemasaran Relatif Mudah
Siapa sih yang tidak membutuhkan rumah?
Sampai kapan pun, orang akan selalu mencari tempat tinggal yang nyaman, sehingga pengusaha properti tidak perlu takut kehilangan pasar.
Sementara, untuk pengusaha konstruksi jalan dan jembatan, tentu harus mengikuti perkembangan proyek pemerintah.
Dengan begitu, mereka bisa sering berpartisipasi dalam lelang tender proyek yang diadakan pemerintah.
Tips Bisnis Konstruksi dan Properti
Membangun bisnis konstruksi dan properti memang tidak mudah.
Diperlukan modal besar dan kegigihan untuk sukses di dunia ini.
Nah, berikut adalah 5 tips yang bisa kamu lakukan untuk bisa berhasil di bisnis ini.
1. Modal
Bagaimana pun, bisnis konstruksi adalah bisnis yang besar, sehingga kamu juga memerlukan modal yang tidak sedikit.
Melansir mojokbisnis.com, modal awal untuk membangun bisnis kontruksi berbentuk CV diperlukan modal awal sebesar Rp30 juta.
Selain itu, kamu juga perlu menyewa tenaga ahli, mempersiapkan biaya operasional kantor, membayar karyawan, dan lain-lain.
2. Menentukan Jenis Usaha Konstruksi
Sebelum memulai bisnis, pilihlah jenis bisnis konstruksi yang akan kamu geluti.
Hal ini akan membantu kamu fokus mengejar target dalam bisnis kamu.
3. Belajar
Sebelum terjun ke bisnis ini, pastikanlah kamu telah memiliki cukup ilmu mengenai seluk-beluk bisnis konstruksi dan properti.
Kamu bisa membeli beberapa buku mengenai bisnis dan manajemen.
Untuk mengatur urusan teknisnya, kamu bisa bermitra dengan ahli teknik sipil dan arsitek.
4. Promosikan Bisnis
Setelah perusahaan berdiri, kamu harus mengatur strategi pemasaran.
Baik melalui brosur, koran, media sosial, atau lainnya, yang penting promosi tersebut mengenai target pasar kamu.
***
Itulah seluk-beluk mengenai jenis bisnis konstruksi dan properti serta keuntungannya.
Sahabat 99 tertarik menggeluti bisnis ini?
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Bali, bisa jadi Damara Village di Kuta Selatan adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.