korannews.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kopi Lampung menjadi salah satu komoditas ekspor yang paling diminati di Mesir.
“Kita dengan Mesir memiliki hubungan bilateral yang cukup erat sejak dahulu. Namun dari segi perdagangan tidak dimanfaatkan sesuai dengan potensi yang kita miliki, sehingga saat ini kita manfaatkan potensi itu,” ujar Zulkifli Hasan di Lampung Tengah, Kamis.
Ia mengatakan potensi surplus perdagangan tersebut mencapai 1 miliar Dollar Amerika Serikat sehingga pihaknya berupaya meningkatkan kembali nilai ekspor dari berbagai komoditas salah satunya kopi.
“Kebetulan konsumsi kopi khususnya robusta di Mesir sangat tinggi, dan kita penghasil kopi salah satunya di Lampung ini. Kopi disini pun jadi komoditas yang paling diminati bahkan jadi nomor satu, jadi harus dimanfaatkan peluang ini,” ucapnya.
Ia melanjutkan digemarinya kopi Lampung di Mesir terlihat dari persentase jumlahnya yakni dari 100.000 ton kopi yang dapat dijual oleh perusahaan Mesir per tahunnya. Sebanyak 70 persennya berasal dari Indonesia dan 79 persen dari porsi tersebut merupakan biji kopi asal Lampung.
“Dari persentase ekspor biji kopi yang kita lakukan sekitar 79 persennya dari Lampung utamanya robusta, sisanya campur dari berbagai daerah. Jadi pabrik kopi disini bisa kita datangi agar bisa makin banyak yang kerjasama ke Mesir,” katanya.
Dia menjelaskan upaya memaksimalkan perdagangan kopi itu juga bisa semakin meningkat, bila Mesir dapat berbagi resep pengolahan kopi yang dicampur dengan berbagai rasa, untuk dikembangkan di Indonesia.
“Disana kopi robusta dicampur dengan huzelnut atau yang lainnya, kalau kita bisa bertukar resep bisa dikembangkan atau lakukan hilirisasi disini jadi bisa memperluas pemasaran,” kata dia lagi.
Ia pun mengatakan akan terus menjalin kerjasama dan menjadikan Mesir sebagai negara penghubung perdagangan menuju pasar Afrika yang memiliki target pasar mencapai 1,4 miliar jiwa.
“Kerja sama akan terus dipererat, kemarin dibangun juga misi dagang dengan para pengusaha disana dan ada potensi kontrak senilai Rp13 triliun untuk komoditas sawit, kertas, kayu, dan rempah-rempah termasuk kopi,” tambahnya.
Diketahui pada 2022, total perdagangan antara Indonesia dan Mesir sebesar 1,5 miliar dolar Amerika Serikat.
Nilai tersebut terdiri dari nilai ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,3 miliar dolar Amerika Serikat dan nilai impor Indonesia dari Mesir sebesar 226 juta dolar AS
Mesir menjadi pasar terbesar kedua tujuan ekspor kopi Indonesia ke pasar global. Pada 2022, ekspor kopi Indonesia ke Mesir tercatat sebesar 82 juta dolar Amerika Serikat dengan tren pertumbuhan 12,12 persen dalam lima tahun terakhir (2018-2022).