Tips Hemat Listrik bagi yang Punya Water Heater Listrik Saat Mudik

Tips Hemat Listrik bagi yang Punya Water Heater Listrik Saat Mudik

korannews.com

Ditemui di acara media breakfasting di kawasan Gunawarman Jakarta, beberapa waktu lalu, Marketing Director Ariston Indonesia, David Karlowee pun membagikan tips agar water heater tidak memakan banyak daya listrik saat kita tinggal .

Menurut David, untuk water heater instan biasanya tidak akan menghabiskan banyak listrik jika ditinggal, namun memang memiliki kapasitas daya listrik yang lebih besar.

“Kalau yang pemanas instan sih tidak ada masalah jika kita tinggal pergi mudik atau ke luar kota,” katanya.

“Sebab, pemanas instan itu hanya menggunakan listrik saat dipakai saja. Tetapi, memang pemakaian listriknya agak tinggi, jadi kendalanya ada di daya listrik rumah mencukupi atau tidak,” jelas dia.

Sementara untuk water heater storage, memang disarankan David untuk dimatikan tombol power-nya saat kita berpergian untuk menghemat daya listrik.

“Pemanas storage perlu dimatikan jika ingin hemat listrik. Tapi, konsekuensinya saat kita pulang ke rumah, mesinnya memang tidak bisa langsung memanaskan air, jadi butuh proses agak lama,” terangnya.

Pilih water heater dengan daya listrik kecil

David menuturkan bahwa umumnya water heater instan memiliki daya listrik sebesar 700-2000 watt.

Untuk water heater storage, daya listrik normalnya berada di kisaran 200-500 watt. Dan bahkan beberapa ada yang lebih kecil, yakni sekitar 150-300 watt.

“Kalau mau yang lebih panas, ya listriknya harus yang lebih tinggi,” katanya.

“Itu juga ada pengaruh dengan tekanan air, kalau airnya kencang ya mesti kuat pemanasnya. Karena air kan lewatnya hanya sebentar langsung panas, makanya wattnya harus lebih tinggi.”

“Tapi, kalau tekanan airnya bisa diturunkan, maka pemanasnya pun tidak harus terlalu panas. Jadi, bisa menggunakan yang storage,” ujar dia.

Sampai saat ini, menurut David, masyarakat di Indonesia lebih banyak menggunakan water heater storage daripada instan.

Hal ini disebabkan karena kecenderungan orang-orang untuk tidak mematikan water heater sehingga memilih yang daya listriknya lebih kecil.

“Untuk di Indonesia, water heater storage dengan watt yang kecil sebenarnya cocok aja karena kita punya kebiasaan untuk tidak mematikan water heater,” ungkapnya.

“Jadi, kalau turun sedikit suhunya kita pasti akan panasin lagi,” tambah dia.

Yang menarik, water heater storage itu berhenti di sekitar suhu 90 derajat celsius.

Apabila suhunya di dalam tangkinya sudah turun sebanyak 5 derajat celsius, maka mesin pemanas akan menyala nyala lagi.

“Kami pernah mengecek kalau 1 derajat turun itu waktunya kira-kira 1 jam. Kalau sekitar 5 jam, mesinnya akan memanaskan lagi tapi cuma naikin 5 derajat jadi cepat.”

“Jadi, kalau kita jarang pakai ya tidak masalah karena listriknya masih kecil sehingga tidak masalah juga kalau tidak dimatikan,” imbuhnya.

error: Content is protected !!