korannews.com – PIKIRAN RAKYAT – Tampil stylish di momen Hari Raya Idul Fitri, dipandang sebagai sesuatu yang penting oleh banyak orang. Selain harus memiliki aura positif yang terpancar di hari kemenangan, tampilan berbusana saat Lebaran biasanya diidentikkan dengan fashion muslimah yang clean, modis, dan elegan.
Hijab sebagai salah satu elemen penting bagi fashion muslimah, memegang peranan yang sangat menentukan. Selain memiliki bahan yang adem dan menyerap keringat, warna dan desain hijab sebaiknya pas dipadukan dengan busana hari raya. Dengan begitu, keseluruhan penampilan memberikan kesan cantik dan modis.
Menurut Founder sekaligus desainer Rahina Indonesia, Tina Dwi Nuryanti, tampilan hijab yang flawless sangat digemari pecinta fashion muslim pada momen Idul Fitri tahun ini. Elemen warna natural yang back to earth tone kembali disukai, karena memancarkan aura lembut yang elegan.
“Bisa dikatakan, untuk Idul Fitri tahun ini warna-warna pastel yang berpadu dengan elemen earth tone paling banyak dicari. Selain easy on eyes, warna-warna tersebut juga memberikan aura lembut dan elegan, sekaligus fleksibel dalam padu padan,” kata Tina, Kamis, 13 April 2023.
Tren pesohor yang terlihat menghindari warna-warni bold, juga cukup mempengaruhi tren fashion paruh pertama 2023 ini. “Mungkin karena di tahun ini kita banyak wait and see, jadi tidak ingin neko-neko dan semua kembali ke esensi yang dibutuhkan. Dalam dunia hijab, ini diterjemahkan dengan tampilan yang tetap cantik dan elegan, namun terlihat clean dan flawless,” tutur Tina.
Motif floral juga disebutkan Tina sedang banyak disukai, untuk kategori hijab print. Motif yang terlihat kaku seperti geometris, disebutkan Tina mulai ditinggalkan.
“Untuk monogram kelihatannya masih banyak diincar, tapi lebih ke tiga dimensi dan watercolour,” ujar Tina. Finishing laser cut juga masih menjadi pilihan utama, karena hasil akhir yang terlihat lebih wah.
Yang tak terlalu diduga, yakni moncernya penjualan koleksi pashima shimmer, yang sebenarnya sudah dikeluarkan pada satu tahun berikutnya. Dari segi material, tampilan pashmina tersebut terlihat mengkilap dan flowy, karena memiliki elemen silk yang adem ketika dikenakan.
“Material yang dicari misalnya organza dicampur silk maupun tenun, sehingga lebih adem. Dari luar, organza memberikan kesan yang lebih mewah,” tutur Tina.
Sementara itu, kehadiran pashmina instan yang cocok dikenakan sehari-hari, juga dikatakan Tina masih akan hits hingga beberapa waktu ke depan. Hal itu karena penggunaannya yang sangat mudah dan memberikan tampilan kasual.
Disebutkan desainer senior sekaligus pemilik Alisha Fancy Shop Zareena Servia, membenarkan bahwa tahun ini terlihat ada pergeseran tren yang cukup signifikan dibandingkan beberapa tahun lalu. Pandemi Covid-19 yang terlihat mulai terkendali melahirkan banyak optimisme, termasuk dalam dunia fashion dan bagaimana orang menerjemahkan tren mode.
Secara kuantitas, sebulan terakhir menjelang Hari Raya Idul Fitri, penjualan hijab dan fashion muslimah meningkat empat hingga lima kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Pada akhir pekan, peningkatannya lebih tinggi lagi.
Zareena melihat pada Lebaran tahun ini, penjualan hijab yang punya tekstur licin dan flowy terus melesat. Sebut saja material credenza yang cenderung licin dan mengkilap. Padahal, material semacam ini sempat dihindari pada beberapa waktu belakangan, karena dianggap kurang nyaman dikenakan dan sangat mudah bergeser ketika dikenakan di kepala.
Inovasi dalam dunia tekstil yang terus terjadi, membuat material semacam itu semakin nyaman dikenakan. Awalnya, bahan mengkilap tersebut punya tekstur licin dan pori-pori yang tipis sehingga membuat penggunanya kegerahan. Kini, meskipun punya tampilan mengkilap dan tekstur licin, material hijab tersebut beradaptasi sehingga semakin membuat penggunanya merasa nyaman.
“Untuk hijab print masih banyak disukai masyarakat juga, dengan kualitas bahan premium yang tetap dipertahankan,” kata Zareena, Jumat 14 April 2023. Material yang biasanya dipilih yakni voal berkualitas tinggi, hingga yang terbaru yakni material twill.
Adapun tema hijab print yang saat ini banyak disukai, yakni motif floral yang lembut dan feminin. Di bagian tertentu, juga disematkan logo jenama hijab maupun monogram.
Jika beberapa waktu lalu tampilan monokrom begitu digemari, akan tetapi menurut Zareena, kini tak lagi demikian. Sekarang, elemen warna yang kontras bisa saja muncul di tengah beberapa elemen warna senada, untuk memberikan kesan yang lebih hidup.
“Misalnya di hijab yang bernuansa kuning, tiba-tiba muncul elemen warna pink atau peach, sehingga tidak terlalu flat,” ujarnya.
Untuk hijab polos, material Paris Jepang Ultima atau varian Paris premium masih menjadi incaran. Yang terbaru dan sangat disukai muslimah, yakni material tencel organik yang elegan dan sangat nyaman dikenakan.
Tencel merupakan salah satu kain premium yang terbuat dari serat kayu, dan sangat fleksibel karena dapat dimanipulasi untuk memiliki berbagai tekstur yang bergantung pada bagaimana bahan itu diproses. Karakteristik bahannya dikenal tahan lama, cenderung lembut, dan ramah lingkungan.
Dari segi warna, muslimah agaknya masih menyukai hijab polos dengan warna-warna pastel yang lembut seperti hijau sage, krem, lilac, mauve, dan dusty pink. Bagi penyuka warna yang lebih mengarah ke bold, elemen warna hijau evergreen, kuning mustard, lime, mint, dan oranye carrot juga bisa dijadikan rekomendasi.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, tren mukena pada tahun ini terlihat begitu masif. Hal tersebut terlihat dari semakin banyaknya produsen fesyen muslim yang mengeluarkan koleksi mukena , dengan berbagai terobosan baru.
Desainer senior sekaligus pemilik Alisha Fancy Shop Zareena Servia, mengakui bahwa tren mukena di tahun ini memang sedang naik daun. Jika beberapa waktu lalu konsumen mencari tampilan mukena yang mewah, kini hal-hal seperti pemilihan bahan, desain, warna, dan ukuran mukena menjadi hal yang begitu dipertimbangkan.
Ukuran mukena yang semakin mini, juga menjadi faktor banyak muslimah yang memburu mukena kekinian. Meski tipis, bahan yang digunakan sangat adem dan tahan lama. Dengan demikian, mukena ekstra mini yang kini sedang hits, mudah dibawa saat bepergian karena tidak membutuhkan banyak ruang.
Mukena dengan sentuhan bordir yang cantik juga tetap disukai. Pun dengan mukena 2in1 yang terdapat resleting di bagian dagu sampai dada, sehingga dapat dipakai menyerupai ponco ataupun dengan pemakaian normal.
Hal tersebut juga dibenarkan Founder sekaligus desainer Rahina Indonesia, Tina Dwi Nuryanti. Pemilihan material yang mengkilap, kini sedang banyak disukai.
Agar semakin mewah, mukena full print yang tampak flowy dengan motif floral juga banyak dikeluarkan. Mukena tersebut dilengkapi sajadah dan tas kecil dengan motif yang sama. Selain berbentuk persegi panjang, bentuk sajadah yang menyerupai kubah juga sedang banyak diminati. ***