korannews.com – Perdana Menteri Li Qiang menyerukan kepada komunitas internasional untuk menegakkan multilateralisme dan menjaga stabilitas industri dan rantai pasokan global.
“Kami yakin dan mampu mencapai tujuan dan mampu menjalankan tugas merealisasikan pertumbuhan ekonomi tahun ini,” katanya saat bertemu dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di sela-sela Forum Boao di Provinsi Hainan, Rabu (29/3).
Menurut Li Qiang, awal tahun ini China telah menstabilkan dan menjaga momentum pemulihan ekonomi setelah tiga tahun terdampak pandemi COVID-19.
Dengan fondasi ekonomi China yang kuat, menjanjikan, dan memiliki prospek masa depan, dia menyatakan bahwa pemerintahannya akan memperkuat koordinasi kebijakan makro, memperluas keterbukaan, dan meminimalisasi risiko dengan cara yang tepat.
“Namun, dibutuhkan penegakan multilateralisme sehingga kami menyerukan komunitas internasional untuk bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas industri dan rantai pasokan global,” lanjut anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis China (CPC) yang baru saja diangkat sebagai PM untuk menggantikan seniornya itu, Li Keqiang.
Lebih lanjut Li Qiang menyatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan IMF untuk membangun sistem pengelolaan global yang lebih adil.
Georgieva mengapresiasi upaya China menjaga multilaralisme dan kontribusinya dalam mencegah krisis utang di negara-negara berkembang. “IMF siap bekerja sama lebih lanjut dengan China,” katanya pemimpin IMF itu.
Menurut dia, China akan mengambil porsi lebih dari sepertiga pertumbuhan ekonomi dunia.
Forum Boao pada tahun ini dihadiri sejumlah kepala negara dan pemerintahan, di antaranya dari Spanyol, Singapura, Malaysia, dan Pantai Gading. Mereka akan menyampaikan gagasan dan harapannya terhadap pemulihan perekonomian global.
Forum yang terinspirasi oleh Forum Ekonomi Dunia (WEF) itu digelar setiap tahun di Hainan, pulau tropis di sebelah selatan daratan Tiongkok.