Bantu Pasok Senjata untuk Ukraina, Rusia Beri Peringatan: Kiamat Nuklir Semakin Dekat

Bantu Pasok Senjata untuk Ukraina, Rusia Beri Peringatan: Kiamat Nuklir Semakin Dekat

korannews.com – Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia , Dmitry Medvedev memberikan peringatan konflik nuklir masih akan menghantui perang antara Rusia dan Ukraina . Ancaman ini ia sampaikan usai melakukan wawancara dengan pengguna jejaring sosial Rusia VK, pada Kamis 23 Maret 2023.

Menurutnya pasokan senjata yang dikirim pihak asing ke Ukraina akan membawa perang ini kepada kiamat nuklir .

“Pasokan senjata setiap hari dari asing untuk Kiev ( Ukraina ) pada akhirnya membawa perang ini kepada kiamat nuklir semakin dekat,” katanya.

Ia menilai Barat sudah meremehkan tekad Moskow dalam mempertahankan kepentingannya dan akibatnya bakal jauh lebih sulit daripada yang bisa terjadi jika Rusia diberi jaminan keamanan yang sebelumnya sudah diminta pada akhir tahun lalu.

Medvedev juga menuding bahwa kurangnya pemahaman antara Barat dan Rusia disebabkan oleh kompetensi sejumlah para pemimpin Uni Eropa yang semakin menurun drastis.

Pernyataan tersebut, kata dia, beranjak dari fakta yang ada di lapangan bahwa cepat atau lambat situasi ini akan stabil dan komunikasi bisa kembali dirajut.

“Saya sangat berharap bahwa pada saat itu sebagian besar pemimpin-pemimpin (Uni Eropa) ini pensiun, dan beberapa pergi ke dunia yang lebih baik,” ujarnya.

Lebih jauh, mantan Presiden Rusia itu juga meyakini bahwa jika Ukraina bergabung dengan NATO, maka organisasi tersebut akan melancarkan operasi serangan militer terhadap Moskow.

Andai hal itu terjadi, menurutnya Rusia menjadi bertetangga dengan sebuah negara yang bukan hanya bagian dari aliansi (NATO) yang tidak bersahabat ini tapi juga bisa memproduksi senjata nuklir .

“Terutama dalam situasi perang ketika kami bertikai dalam soal Krimea, yang kami anggap termasuk wilayah kami tapi mereka ( Ukraina ) menganggapnya wilayah mereka,” katanya.

Kata dia, jika Ukraina bergabung dengan NATO dan berada di bawah naungan aliansi tersebut mereka akan melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Rusia . “Tentu saja Rusia tidak bisa menerima kenyataan tersebut,” katanya.

Terakhir, Medvedev mengatakan industri militer pertahanan Rusia sejauh ini sudah memproduksi tank sekira 1.500 dan mengembangkan drone tempur.***

error: Content is protected !!