Bisnis  

Investasi untuk Fresh Graduates yang Merantau

Investasi untuk Fresh Graduates yang Merantau

korannews.com – Sebagai first jobbers, mendapat gaji pertama adalah suatu kebahagiaan. Bagaimana tidak? Setelah lama menganggur dan mencari kerja, tentunya ada banyak hal yang ingin dicapai dengan uang tersebut.

Jika tak dimaksimalkan dan dimanfaatkan dengan baik, first jobbers tentu bisa saja kehilangan uang dengan sekejap. Pasalnya, keuangan harus diatur dengan perencanaan yang matang dan tepat.

Dalam bertajuk dengan tautan akses , Joice Tauris Santi, Certified Financial Planner, pun memberikan insight bahwa salah satu perencanaan keuangan yang bisa dilakukan adalah berinvestasi.

Ia mengungkapkan sebagai fresh graduate sekaligus first jobber yang merantau investasi bisa berguna untuk persiapan keuangan di masa depan. Namun, beberapa first jobber tentu masih awam dengan dunia investasi sehingga risikonya pun semakin besar.

Lantas, apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum berinvestasi?

1. Meminimalkan Pengeluaran

Mengutip , utang adalah penghalang kestabilan finansial semua orang. Membeli barang-barang atau hal yang tak diperlukan tentu menjadi pemborosan. Namun, terkadang ini menyulitkan beberapa first jobbers, terlebih mereka yang bekerja di Jakarta.

Tingginya gengsi membuat mereka dapat menghabiskan gaji dengan sekejap. Mulai dari gaya hidup yang nongkrong di kafe-kafe mewah hingga barang-barang bermerek dengan harga jutaan.

Jika sikap ini terus dilakukan bisa saja membuat kita terlilit utang karena gaji yang dimiliki tak akan pernah cukup.

Padahal, sebagai first jobbers, penting agar bisa mengelola keuangan sejak dini. Pengelolaan keuangan dilakukan dengan mengalokasikan gaji dengan pembagian yang tepat, misalnya kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.

Setelah kebutuhan itu didata, baru kita dapat berinvestasi.

2. Membuat Perencanaan Keuangan

Agar pengeluaran dapat dikontrol, kita harus mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Dari situ, kita bisa melihat bagaimana uang itu berasal dan ke mana semuanya pergi. Selain itu, pengeluaran yang membengkak jadi bisa terdeteksi dan menguranginya.

Setelah mencatat pengeluaran, buatlah piramida perencanaan keuangan agar mampu mengelola keuangan sesuai fase hidup. Mengutip , piramida tersebut mencakup tiga hal, yaitu keamanan keuangan, kenyamanan keuangan, dan distribusi kekayaan.

Sebagai first jobbers, fase yang sedang dilalui adalah keamanan keuangan. Sementara itu, investasi baru berada di kenyamanan keuangan. Jadi, sebelum memutuskan berinvestasi, kita perlu memiliki dana darurat, cash flow yang positif, dan asuransi terlebih dahulu.

3. Lunasi Utang Terlebih Dahulu

Sebelum mulai berinvestasi, sebagai first jobbers penting untuk melunasi utang-utang yang ada. Pasalnya, utang adalah rintangan terbesar untuk mulai berinvestasi. Jangan sampai berinvestasi menggunakan uang untuk melunasi utang.

Pemikiran bahwa investasi untuk membantu melunasi utang adalah hal yang keliru. Dalam berinvestasi, kita akan menemukan risiko-risiko yang akan mengurangi uang dalam instrumen investasi yang dipilih.

4. Investasikan dengan Bijak

Untuk berinvestasi, pastikan gunakan uang dingin, yaitu uang yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat maupun keadaan darurat. Jadi, semisal kita mengalami kerugian dan uang itu hilang, hal itu bukan menjadi suatu masalah.

Selain itu, tentukan tujuan investasi: apakah untung jangka pendek atau panjang? Hal ini diperlukan agar kita bisa memilih instrumen investasi yang tepat. Misalnya, untuk first jobbers dengan gaji terbatas, kita bisa memilih reksa dana pasar uang karena memiliki risiko rendah.

Sementara itu, sebaiknya hindari saham jika belum memiliki pondasi atau pengetahuan investasi yang tepat. Pasalnya, risikonya yang tinggi pun juga sebanding dengan keuntungannya.

Itu sebabnya, penting untuk mengetahui instrumen-instrumen dan teknik investasi yang dipilih dengan literasi finansial.

Memiliki pengetahuan soal investasi juga bisa menjauhi kita dari investasi bodong yang mengiming-imingi keuntungan besar dengan jangka waktu tak masuk akal.

Investasi bodong ini bisa menjerat first jobbers yang sedang membutuhkan uang cepat untuk menopang gajinya yang masih minim.

5. Investasi dengan Nyaman

Mengutip , Lauryn Williams, Certified Financial Planner di Texas, saat menjadi investor pemula, kita tak perlu menjadi seorang ahli. Fokuslah memasukkan uang ke instrumen investasi yang dipilih dengan konsisten dan meningkat secara bertahap.

Ini dilakukan karena kita sudah memiliki pekerjaan yang cukup stabil dan saham atau investasi bukan menjadi sumber uang utama.

Lantas, bagaimana tips lainnya dari Joice bagi fresh graduate yang ingin berinvestasi?

Dengarkan jawaban lengkapnya dalam bertajuk dengan tautan akses .

Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga dan akses playlist-nya di agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!