korannews.com – Nike jadi merek global terbaru yang berhenti menggunakan kulit kanguru dalam produksi sepatu.
Perusahaan pakaian olahraga itu mengatakan akan berhenti membuat produk apa pun dengan kulit kanguru pada tahun 2023.
Nike akan meluncurkan versi baru dari sepatu sepak bola populernya, Tiempo Legend Elite, dengan bahan sintetis baru.
“Ini merupakan solusi kinerja yang lebih baik dalam menggantikan penggunaan kulit kanguru,” ungkap pernyataan Nike, seperti dilansir dari Guardian.
RUU yang akan melarang penjualan suku cadang kanguru diperkenalkan pada bulan Januari di negara bagian Oregon, AS, di mana Nike memiliki kantor pusatnya, yang ditujukan untuk produsen pakaian olahraga.
RUU itu akan membuat pembelian, penerimaan, penjualan, atau pertukaran komersial produk apa pun yang mengandung bagian dari kanguru mati sebagai kejahatan.
RUU serupa telah diperkenalkan di Connecticut, dan California memberlakukan larangan produk berbasis kanguru pada tahun 1970-an.
Merek pakaian olahraga Jerman Puma juga menghentikan produksi sepatu bola berbahan kulit kanguru tahun ini.
Perusahaan tersebut telah bergabung dengan jajaran merek mewah seperti Versace dan Prada yang telah melarang penggunaan kulit kanguru.
Aktivis hak-hak hewan telah lama berkampanye melawan pembunuhan komersial kanguru.
“Pengumuman Nike bahwa mereka akan menghentikan penggunaan kulit kanguru untuk sepatu atletiknya adalah peristiwa seismik dalam perlindungan satwa liar, dan guncangan akan dirasakan di seluruh dunia, terutama di Australia di mana pembantaian komersial massal kanguru terjadi,” kata presiden direktur tersebut Center for a Humane Economy, Wayne Pacelle.
Salah satu pendiri dan direktur Kangaroos Alive, Mick McIntyre, mengatakan Nike dan Puma melakukan hal yang benar.
“Mereka mengatakan, kami tidak ingin menjadi bagian dari pembantaian tidak manusiawi terhadap ikon internasional ini,” tambahnya.
Dia mengatakan industri kanguru komersial di Australia kejam dan biadab.
“Kanguru tidak diternakkan. Pembunuhan komersial dilakukan di tengah malam, di antah berantah. Regulasi industri hampir tidak mungkin,” tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.