korannews.com – Bagi sebagian orang, olahraga ekstrem merupakan bagian dari gaya hidup. Meskipun risiko kecelakaan yang dialami bakal sangat tinggi, seseorang justru merasa puas dan gembira setelah mereka menyelesaikan olahraga atau memenangkan kompetisinya.
Kecelakaan yang dialami oleh seseorang dalam olahraga ekstrem berpotensi memunculkan biaya yang tidak sedikit, bisa jadi puluhan, ratusan, atau miliaran Rupiah.
Anggap saja, seseorang memiliki hobi olahraga beladiri dan setelah berlatih selama satu tahun, dia mengalami kecelakaan olahraga yang mengakibatkan patah tulang hingga akhirnya dia terpaksa cuti kerja dalam waktu lama.
Sayangnya, pengajuan cuti kerja lama itu tidak disetujui dari perusahaan tempat dan dia terpaksa resign. Alhasil, sudah jatuh sakit karena cedera, kehilangan penghasilan pula.
Berikut adalah hal seputar finansial yang harus dipersiapkan bagi mereka yang hobi olahraga ekstrem.
Perawatan rumah sakit atas cedera atau kecelakaan akibat olahraga ekstrim masih bisa ditanggung asuransi kesehatan rawat inap, selama tertanggung “bukan” merupakan atlet.
Perawatan itu akan dikategorikan sebagai perawatan atas kecelakaan olahraga pada umumnya.
Jika tertanggung ternyata merupakan atlet olahraga ekstrem, maka hal itu harus diumumkan di awal saat dirinya mengajukan permohonan asuransi kesehatan.
Perusahaan asuransi tentu harus melakukan penilaian risiko terlebih dulu terhadap calon nasabahnya, mulai dengan cara memeriksa riwayat kesehatan, profesi, hobi, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Beberapa perusahaan asuransi mengeluarkan produk asuransi bagi pecinta olahraga ekstrem. Sederhananya, asuransi ini akan memberikan santunan ketika terjadi musibah kecelakaan atau kematian akibat olahraga yang meregang nyawa ini.
Asuransi ini juga akan menanggung biaya-biaya lain seperti perawatan darurat kecelakaan hingga fisioterapi.
Produk keuangan yang satu ini tentu bisa bermanfaat jika pada suatu waktu, Anda harus berhenti mencari nafkah karena musibah kecelakaan ini.
Tidak semua hal terkait pengobatan karena cedera bisa ditanggung oleh asuransi kesehatan rawat inap. Oleh karena itu, dana darurat tentu penting dimiliki untuk mengantisipasi hal ini.
Besaran dana darurat yang ideal tentu harus diukur berdasarkan tingkat risiko pekerjaan dan banyaknya tanggungan orang yang bersangkutan. Jika seseorang memiliki penghasilan yang tidak tetap dan banyak tanggungan, maka makin besar pula dana darurat yang dia butuhkan.