korannews.com – Ramainya perbincangan kasus investasi bodong seperti Indosurya, Tamasia, dan lainnya tentu meningkatkan kekhawatiran masyarakat yang ingin menempatkan dananya di beberapa instrumen keuangan.
Langkah pertama untuk menentukan sebuah investasi disebut legal atau bodong tentu saja dari perizinannya.
Meski demikian, ada cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi investasi bodong sejak awal. Dan langkah ini, bisa dilakukan baik sebelum atau sesudah Anda melakukan pengecekan legalitas.
Hal ini sebetulnya sudah seringkali dibahas di berbagai media, namun mengamati imbal hasil tawaran investasi tentu ada caranya.
Anda bisa melakukan perbandingan imbal hasil yang ditawarkan dengan investasi sejenis baik yang ada di pasar modal, perbankan, atau yang lain.
Anggap saja Anda ditawarkan sebuah “simpanan” dengan imbal hasil yang jauh lebih besar daripada deposito perbankan, BPR, dan bank digital, dari sebuah lembaga non-bank maka hal itu patut dicurigai.
Langkah berikutnya, tentu saja Anda bisa melakukan pengecekan legalitas perusahaan tersebut.
Tentu saja, tawaran ini akan sangat menyulitkan Anda. Bayangkan saja, perusahaan legal menawarkan investasi yang menggiurkan, kenapa tidak diambil?
Adapun hal yang bisa Anda tanyakan ke pihak yang menawari Anda adalah seputar penjaminan imbal hasil. Jika mereka mengatakan bahwa “imbal hasil investasi ini dijamin,” maka hal itu patut dicurigai.
Ketahuilah bahwa hanya ada dua jenis investasi yang bisa dijamin modal dan imbal hasilnya.
Pertama, adalah simpanan bank baik berbentuk tabungan atau deposito dengan nominal dan tingkat suku bunga yang sesuai dengan ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dan yang kedua adalah surat berharga negara (SBN), yang modal dan imbal hasilnya dijamin oleh negara.
Selain kedua instrumen tersebut, maka tidak ada investasi manapun yang imbal hasilnya dijamin. Berhati-hatilah jika Anda ditawari produk investasi seperti ini.
Tidak ada investasi yang rendah risiko tapi imbal hasilnya tinggi. Risiko yang rendah tentunya akan memberikan imbal hasil yang rendah pula.
Dari fakta ini, Anda seharusnya sudah bisa memilah mana yang merupakan investasi sesungguhnya dan mana yang hanya bersifat tipu-tipu.