korannews.com – Petani di Kampung Desai, Distrik Prafi di Manokwari, Senin, melakukan panen raya padi hasil penanaman bersama Menteri Pertanian (Mentan)Syahrul Yasin Limpo dan penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw saat berkunjung ke Manokwari 25 Oktober 2022.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Maritje Pattiwaellapia mengatakan hasil perhitungan ubinan luasan panen sebesar satu hektare atau 3,5 petak diperkirakan menghasilkan 5 ton Gabah Kering Panen (GKP).
“Untuk varietas unggulan, baru tahap percobaan seluas satu hektare yang menghasilkan 8 ton GKP, sementara sisanya dengan varietas biasa sekitar 5 ton per hektarenya,” kata Maritje.
Ia mengatakan hasil tanam pada bulan Oktober 2022 itu sangat baik dan cukup untuk konsumsi beras bagi masyarakat, meskipun konsumsi kita lebih besar daripada produksi.
“Kebijakan pemerintah untuk memperhatikan sektor ini, sehingga ada perkembangan yang berarti pada sektor pertanian secara khusus subsektor tanaman padi,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Papua BaratYacob Fonataba menyebutkan saat ini Pemprov Papua Barat baru mengusahakan lahan seluas 886,5 hektare di Distrik Prafi dan akan ditingkatkan hingga 1.000 hektare sesuai perintah dari Mentan Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke wilayah tersebut
“Kebijakan Gubernur memberikan isyarat untuk mempersiapkan langkah-langkah penting dalam rangka lumbung pangan sebagai antisipasi terjadinya krisis pangan dunia,” ujar Yacob.
Pihaknya juga memperhatikan terjadinya perubahan iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sehingga memperkecil penggunaan bahan anorganik untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
“Kita kurangi bahan-bahan seperti pupuk yang terbuat dari bahan kimia dan lebih banyak menggunakan bahan organik,” ujar dia.