korannews.com – Belum lama ini cuitan penulis buku Rich Dad & Poor Dad, Robert Kiyosaki, di Twitter kembali menjadi perhatian publik. Tepat pada 1 Februari 2023 di pukul 16.00 cuitan itu diretweet 645 orang.
“Q(Pertanyaan) : Kenapa emas, perak, dan Bitcoin mahal? A (Jawaban): karena Amerika Serikat (AS) miskin dan warga kelas menengah makin dekat dengan kemiskinan serta terjerumus dalam utang. Setidaknya, belilah satu silver coin, cuma US$ 30 (Rp 449 ribu) dan Anda mula jadi kaya,” demikian cuitan Kiyosaki, (1/2/2023).
Cuitan itu langsung direspons banyak orang. Ada yang bertanya seputar tempat membeli perak, dan meminta rekomendasi seputar waktu investasi yang tepat.
Bicara soal filosofi investasi Kiyosaki, penjelasan di situs milik penemu konsep Cash Flow Quadrant ini menyebutkan bahwa orang kaya bekerja untuk aset. Jadi ketimbang menghabiskan waktu untuk bekerja untuk uang, orang kaya bekerja agar mengerti bagaimana uang bekerja untuknya, melalui edukasi keuangan.
Dalam tulisan di situs pribadinya, Kiyosaki juga mengatakan bahwa bekerja untuk aset itu berbeda dengan bekerja hanya sebatas mengejar gaji.
Menurutnya, jika Anda bekerja untuk aset, Anda tidak membutuhkan waktu yang lama atau kerja keras. Karena faktanya, semakin tinggi kecerdasan intelektual Anda terhadap keuangan, semakin pendek waktu kerja Anda untuk mengumpulkan aset.
Aset-aset yang dimaksud Kiyosaki tentunya adalah aset yang bisa menghasilkan pendapatan pasif bagi Anda dan membuat Anda bisa hidup tenang dalam bekerja.
Konsep financial freedom atau merdeka finansial mungkin sering Anda dengar di berbagai literatur, webinar, atau seminar seputar perencanaan keuangan. Pada intinya, mereka yang ada di tahap merdeka finansial memiliki aset yang bisa menghasilkan uang setara kebutuhan hidup maupun gaya hidupnya.
Anda pun bisa membuat target kapan Anda mau merealisasikan financial freedom dengan membuat target realisasi dalam hitungan tahun.
Ketika dana tabungan financial freedom itu berhasil didapat, Anda bisa menginvestasikannya ke instrumen pendapatan tetap seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau instrumen lain yang bisa menghasilkan pendapatan pasif.