Bisnis  

Dear Kamu yang Kelahiran 2000, Simak Tips Hidup Mapan Ini Ya!

Dear Kamu yang Kelahiran 2000, Simak Tips Hidup Mapan Ini Ya!

Dear Kamu yang Kelahiran 2000, Simak Tips Hidup Mapan Ini Ya!

korannews.com – Dulu dianggap masih kecil sekarang usianya sudah seperempat abad, itulah fakta orang yang lahir tahun 2000.

Kata kelahiran 2000 mendadak jadi trending topic di jejaring sosial Twitter pada 17 Januari 2023. Tidak sedikit warganet yang menggunakan keyword tersebut untuk membahas hal seputar pencapaian finansial, karier, dan lainnya.

Tidak heran jika hal itu kerap menjadi perbincangan. Mereka yang lahir di tahun 2000 saat ini sudah berusia 23 tahun, dan tidak sedikit pula dari mereka saat ini berada dalam fase first jobber atau baru meniti karier.

Seperti diketahui, mereka yang lahir di tahun 2000 masuk dalam kelompok Generasi Z. Berdasarkan teori yang dipopulerkan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall, mereka yang lahir dalam rentang tahun 1996 hingga 2012 disebut sebagai Generasi Z.

Generasi Z merupakan keturunan dari Generasi X dan Generasi Millennial yang menikah di usia muda. Mereka seringkali disebut memiliki kesamaan dengan Generasi Millenial, hanya saja mereka jauh lebih dekat dengan teknologi dan dunia maya.

Tidak heran jika akhirnya artikel di Wikipedia menyebutkan bahwa generasi yang satu ini juga kerap disapa iGeneration, GenerasiNet, atau Generasi Internet.

Lantas seperti apakah perencanaan keuangan yang baik bagi mereka, berikut ulasannya.

Sebagian dari mereka yang berusia 23 tahun adalah orang yang baru saja lepas dari fase hidup bergantung. Dalam perencanaan keuangan, fase bergantung adalah fase di mana kita belum mandiri secara finansial dan kita membutuhkan seseorang untuk bisa bergantung hidup, sebut saja orangtua atau wali kita.

Setelah melewati fase bergantung, seseorang akan masuk ke dalam fase baru yang kerap disebut dengan istilah first jobber.

Mengingat perencanaan keuangan adalah hal yang tidak diajarkan di sekolah, maka tidak sedikit dari first jobber yang sering bicara sulitnya mengatur keuangan, menabung, dan investasi.

Langkah utama yang bisa dilakukan adalah belajar menjaga kesehatan arus kas atau cash flow. Usahakan sebaiknya, dari setiap penghasilan yang Anda dapat, Anda tidak boleh menghabiskan semuanya.

Harus ada dana yang disisihkan minimal 10% dari pemasukan untuk tabungan.

Anda mungkin bertanya, untuk apa menabung jika Anda sendiri masih lajang dan belum punya rencana menikah dalam waktu dekat ini.

Ketahuilah bahwasannya, ada banyak hal mendesak dan musibah-musibah yang bisa menguras tabungan kita. Musibah atau hal-hal yang dimaksud adalah terkena PHK, kehilangan penghasilan karena risiko usaha, kerusakan perangkat kerja, dan lain sebagainya.

Celakanya, hal-hal tersebut bisa datang secara tak diundang alias bisa datang kapan saja.

Oleh karena itulah, penting sekali memiliki tabungan dana darurat senilai minimal tiga kali pengeluaran bulanan Anda.

Mulailah mengumpulkan uang untuk tabungan dana darurat dari 10-20% penghasilan setiap bulannya. Ketika dana sudah terkumpul, jagalah ketersediaannya dan jangan gunakan untuk kebutuhan yang tidak mendesak.

Sejatinya, selain musibah di atas, masih ada musibah lain yang lebih berbahaya. Bukan hanya menguras tabungan, risiko ini bisa saja membuat Anda kehilangan aset atau memaksa Anda maupun keluarga Anda jadi berutang.

Apalagi kalau bukan musibah berupa sakit, kecelakaan, meninggal dunia, hingga kehilangan aset yang harganya sangat tinggi sebut saja seperti motor atau mobil. Itu sebabnya, Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli asuransi.

Jika tidak memiliki tanggungan, maka pastikan Anda memiliki BPJS Kesehatan yang iurannya dibayar secara rutin. Jika ada penghasilan lebih maka pertimbangkan membeli asuransi kesehatan rawat inap.

Anda mungkin berpikir, saat ini Anda mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerja. Buat apa membeli asuransi lagi?

Ketika Anda tidak lagi bekerja di perusahaan saat ini, maka fasilitas itu akan dicabut. Dan belum tentu Anda bisa mendapat fasilitas yang sama ketika Anda bekerja di perusahaan lain, proteksi keuangan itu bisa saja hilang.

Semakin tua usia Anda dalam memulai berasuransi, semakin mahal pula premi asuransi kesehatan yang harus dibayar. Oleh karena mulailah di usia 23 tahun, dan pilihlah produk yang tepat guna.

Jika Anda ditawari produk asuransi lain, ketahuilah bahwa bagi seorang yang tidak memiliki tanggungan, asuransi kesehatan saja sejatinya sudah cukup.

Belilah asuransi jiwa jika Anda adalah pencari nafkah yang menanggung biaya hidup orang-orang dalam keluarga Anda, bisa jadi orangtua, kakak, adik, dan lainnya.

Ketahui pulalah bahwa jangan mengalokasikan uang yang terlalu besar untuk asuransi. Alokasikan saja maksimal 15% dari penghasilan bulanan untuk membayar premi.

Mereka yang masih berusia 23 tahun tentunya masih jauh dari masa pensiun. Tapi Anda tidak bisa untuk abai untuk urusan yang satu ini.

Di masa pensiun nanti Anda diharapkan sudah memiliki tabungan yang bisa menanggung biaya hidup hingga tutup usia. Dengan tabungan ini, Anda tentu bisa hidup santai tanpa harus bekerja di usia yang sudah tidak produktif lagi.

Penting sekali untuk memulai investasi demi terkumpulnya tabungan dana pensiun sejak dini. Berinvestasilah secara rutin ke saham, reksa dana saham, reksa dana campuran atau reksa dana indeks guna mengumpulkan dana pensiun.

Lakukanlah hal tersebut setelah Anda memiliki dana darurat dan proteksi, minimal dalam bentuk BPJS Kesehatan.

Tambahlah penghasilan Anda agar Anda bisa menyisihkan uang yang lebih besar lagi untuk dana pensiun. Anda bisa lakukan hal ini dengan mengejar karier Anda, atau dengan menambah sumber penghasilan lain.

Anda mungkin memiliki cita-cita jangka pendek seperti membeli aset, menikah, punya momongan, traveling, dan lainnya. Anda bisa mengalokasikan uang sedini mungkin untuk tujuan-tujuan finansial ini, namun selalu ingat bahwasannya tujuan jangka panjang adalah yang terpenting.

Makin mewah gaya hidup Anda, makin sulit bagi Anda untuk mengalokasikan uang untuk investasi jangka panjang.

Ketahuilah bahwa uang yang Anda keluarkan untuk hal yang diinginkan sebut saja seperti belanja barang hobi, pakaian, traveling, dan kegiatan hiburan lainnya, akan hilang begitu saja. Dan Anda tidak akan kaya dengan pengeluaran ini.

Tidaklah salah untuk bersenang-senang, namun jangan pernah lupa bahwa Anda harus memiliki dana pensiun di masa depan serta aset-aset lain yang bisa memberikan ketenangan di masa depan.

Akan selalu ada orang di usia sama atau lebih muda dari Anda tapi lebih mapan secara finansial ketimbang Anda.

Bisa saja, penghasilan orang tersebut sudah 2 atau 3 kali penghasilan Anda. Atau mungkin, dia sudah memiliki aset yang lebih banyak ketimbang Anda.

Sibuk membanding-bandingkan pencapaian diri Anda dengan orang lain bisa berakibat buruk dalam jangka panjang. Anda bisa saja tergoda menghalalkan segala cara agar bisa menjadi kaya dalam waktu yang instan, hingga akhirnya terjerumus ke tawaran investasi bodong dan lain sebagainya.

Ketahuilah bahwa semua membutuhkan proses, termasuk perjalanan hidup Anda yang saat ini adalah first jobber menjadi orang yang sukses.

error: Content is protected !!