korannews.com – Kalau cicilan utang maksimal adalah 30% dari pemasukan, lantas berapakah dana yang ideal kita gunakan buat bersenang-senang? Bisa dalam bentuk traveling, wisata kuliner, membeli barang-barang yang kita sukai, atau melakukan hobi?
Jawabannya adalah tidak ada. Ya, benar sekali, bila dalam satu bulan Anda memiliki sisa uang yang cukup banyak, maka sah-sah saja untuk menghabiskan uang tersebut buat hal yang satu ini.
Tapi jangan bersedih jika sewaktu-waktu Anda merasa tidak punya tabungan sama sekali, dan harus memanfaatkan fasilitas kredit saat membeli aset atau membayar biaya pendidikan anak lantaran Anda tidak memiliki tabungan atau investasi.
Setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda, dan setiap pilihan gaya hidup biayanya berbeda-beda.
Ada orang yang dalam sebulan bisa terhibur dengan streaming film saja di rumah. Namun ada juga yang harus jalan-jalan atau staycation di luar kota.
Makin tinggi gaya hidup, makin sulit juga bagi kita untuk bisa konsisten menyisihkan uang untuk menabung dan investasi, terlebih lagi jika pemasukan kita terbilang pas-pasan.
Lantas adakah cara untuk mengantisipasi pengeluaran gaya hidup agar keuangan kita sehat? Berikut ulasannya.
Segala sesuatu baik itu barang dan jasa pasti akan mengalami inflasi, termasuk barang dan jasa di bidang gaya hidup.
Tapi jangan salah, inflasi gaya hidup umumnya terjadi saat seseorang mengalami peningkatan pendapatan. Gaji naik maka gaya hidup juga upgrade.
Coba bayangkan, apabila gaji naik tapi gaya hidup masih sama seperti dulu. Anda pasti punya lebih banyak dana yang bisa dialokasikan dana ke instrumen investasi.
Ketika pengeluaran gaya hidup menjadi salah satu pengeluaran yang bersifat tidak tetap (jumlahnya berbeda-beda setiap bulannya), maka jangan kaget jika jumlahnya tidak terkontrol untuk setiap bulannya.
Bisa jadi di bulan Januari pengeluaran gaya hidup Anda di Rp 400 ribu, tapi di bulan kedua Rp 1 juta, dan di bulan ketiga sampai Rp 3 juta.
Tidak ada salahnya untuk menetapkan batas maksimal untuk pengeluaran yang satu ini. Sebut saja, maksimalnya di 15% dari pemasukan.
Atau Anda bisa menentukan sendiri besarannya dengan menggunakan asumsi rata-rata pengeluaran gaya hidup dalam tiga bulan.
Dengan metode pengaturan keuangan ini, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengalokasikan uang untuk menabung dan investasi terlebih dulu. Sisanya bisa dipakai untuk biaya hidup maupun gaya hidup Anda.
Anda tentunya tidak perlu khawatir lagi untuk pengeluaran gaya hidup lantaran pengeluaran gaya hidup akan menggunakan “sisa uang” yang Anda miliki dalam sebulan.
Metode ini juga sangat tepat digunakan bagi orang-orang yang masih lajang dan belum memiliki tanggungan.