korannews.com – Seusai bom meledak, Aipda Sofyan langsung dibawa ke ICU Rumah Sakit (RS) Immanuel, Bandung .
Namun, ketika dirawat intensif, nyawa Aipda Sofyan tidak tertolong.
Deretan ungkapan duka pun disampaikan dari Polda Jawa Barat , Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dilansir Kompas.com, jenazah Aipda Sofyan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga di wilayah Sukahaji, Kota Bandung .
Aipda Sofyan meninggalkan istri dan tiga orang anak.
Untuk selengkapnya, berikut fakta gugurnya Aipda Sofyan dalam aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. dikutip dari berbagai sumber:
Ada Luka di Leher
Kakak Aipda Sofyan , Salman, mengungkapkan kondisi jenazah dari korban.
Pada leher korban, Salman menyebut ada luka.
“Ada luka di leher,” kata Salman.
Di sisi lain, Salman mengaku sebelum adiknya meninggal dunia, ia sempat bertemu.
Namun, saat bertemu, dirinya mengaku menaruh perasaan tidak enak di hatinya.
“Kalau saya ada (firasat) enggak enak saja,” ungkapnya.
Sosok Bijaksana
Salah satu perwakilan keluarga, Mustofa, menceritakan sosok Aipda Sofyan yang disebutnya bijaksana.
Ia pun mengaku kehilangan atas meninggalnya Aipda Sofyan karena kebijaksanaan yang dimiliki korban.
Tidak hanya Mustofa, seluruh keluarga besar pun mengaku kehilangan.
Mustofa pun menjelaskan Aipda Sofyan selalu menyelesaikan masalah dalam keluarga dengan cara bermusyawarah.
“Kami sekeluarga merasa kehilangan karena kebijaksanaannya. Beliau selalu bermusyawarah dengan keluarga,” ujarnya.
LPSK Beri Santunan Rp 15 Juta
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan santunan sebesar Rp 15 juta kepada keluarga Aipda Sofyan yang menjadi korban meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, menjelaskan penyerahan santunan tersebut diberikan langsung ke istri Aipda Sofyan di RS Immanuel, Bandung .
“Sudah memperoleh santunan Rp 15 juta, diterima istrinya,” kata Edwin kepada Tribunnews.com.
Edwin menjelaskan meski santunan diterima oleh istri Aidpa Sofyan, prosesi pemberian ditemani oleh paman korban.
Menurut informasi yang diperoleh LPSK, total korban aksi bom bunuh diri tersebut berjumlah 11 orang dengan rincian satu korban luka dari warga sipil.
Sementara sisanya adalah anggota Polsek Astana Anyar.
“Informasi yang kami peroleh total korban 11 orang dengan rincian satu meninggal dunia, 10 luka. Satu orang dari masyarakat sipil, sedangkan 10 nya adalah anggota kepolisian,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Putra Prima Perdana)
Artikel lain terkait Bom di Bandung
Sosok Aipda Sofyan, Meninggal karena Selamatkan Teman dari Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar
Privacy Policy
We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here
Sosok Aipda Sofyan, Meninggal karena Selamatkan Teman dari Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar
Fakta-fakta Insiden Bom Bunuh Diri di Astanaanyar Bandung, Suara Ledakan 2 Kali
Tampang Agus Sujatno Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Pakai Bahan Peledak Mematikan
Detik-detik Peristiwa Ledakan Bom di Polsek Astana Anyar, Pelaku Terobos Apel Pagi Polisi
Anggota Komisi III DPR Sebut BNPT Kecolongan karena Adanya Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Polisi Temukan Barang Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Bawa Motor dan Kertas Tulisan
Ngaku Alami Kerugian Rp 10 Miliar, Jessica Iskandar Kini Justru Digugat Rp 50 Miliar oleh Steven
Akal Busuk Ferdy Sambo Susun Skenario Pembunuhan Brigadir J: CCTV Mati Jadi Peluang Membunuh
Sebut Kondisi wajah Ricky Rizal, Bharada E & Kuat Maruf Tampak Stres Usai Tembak Brigadir J
Tangisan Para Anak Buah Ferdy Sambo saat Sidang, Ada Istri Jenderal Syok hingga Menyesal
Pelaku Bom Bunuh Diri Sempat Menerobos dan Acungkan Senjata ke Polisi Sebelum Ledakkan Diri
Sederet Fakta Soal Sunda Empire, Lord Rangga Klaim Hentikan Perang Nuklir hingga Kekayaan Istana