Analis: Modernisasi Teknologi Kunci Memenangkan Persaingan di Era Digital

Analis: Modernisasi Teknologi Kunci Memenangkan Persaingan di Era Digital

Analis: Modernisasi Teknologi Kunci Memenangkan Persaingan di Era Digital

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perkembangan teknologi telah mengubah tren perilaku konsumen dan pasar di sektor jasa keuangan. Modernisasi teknologi dinilai sebagai kunci untuk memenangkan persaingan di era digital.

Senior Executive Analyst of Digital Finance Innovation Group OJK, Moh. Eka G. Sukmana menerangkan, Inovasi Keuangan Digital (IKD) merupakan suatu hal yang positif dan perlu didukung.

“Agar dapat mendorong lembaga jasa keuangan untuk memberikan layanan lebih cepat, mudah, murah dan bisa diakses oleh masyarakat dimana saja,” ujar Eka saat diskusi daring, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Airlangga: Optimalkan Peluang Digitalisasi Lewat Sinergi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Digital

Menurutnya, inovasi keuangan digital harus diatur dengan tujuan mengedepankan perlindungan konsumen, memfasilitasi pengembangan infrastuktur digital supaya lebih efektif dan efisien.

“Kemudian penguatan regulasi dan pengawasan untuk mencegah disrupsi, memastikan standarisasi dan interoperabilitas, serta mendukung inovasi yang bertanggung jawab juga menciptakan ekosistem keuangan digital,” ucapnya.

Managing Director APAC Thought Machine, Nick Wilde mengatakan, setiap perbankan, baik inkamben maupun baru, perlu memodernisasi teknologinya menjadi lebih digital agar terus eksis dalam persaingan layanan keuangan.

“Melalui digitalisasi, selain kebutuhan nasabah terpenuhi, biaya operasional bagi setiap bank bisa semakin ditekan dan efisien,” tuturnya.

Bahkan, dirinya tidak memungkiri bahwa modernisasi perbankan memerlukan investasi yang tidak sedikit. Maka dari itu, setiap bank memerlukan komitmen untuk terus melakukan modernisasi digital pada semua proses bisnisnya. Hal ini perlu dilakukan agar bisnis perbankan bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

“Bank-bank saat ini saya pikir tengah mengalami persaingan ketat dengan berevolusinya platform ekonomi. Kita juga bisa melihat bahwa ketika modernisasi sudah dilakukan biaya operasional (sistem digital) akan jauh lebih rendah daripada legacy,” kata Nick

Sedangkan, Chief Sales and Marketing Officer Soluix Finteknologi Indonesia, Eryco Putra mengungkapkan terdapat peluang bagi perbankan untuk membuka diri dan menawarkan berbagai inovasi layanan keuangan, atau banking as a service.

Baca juga: Praktisi Keuangan: Peningkatan Literasi Keuangan Digital Terganggu Kasus Penipuan Investasi

“Opportunity ke depan akan semakin banyak. Misalnya saja Social Commerce (Social Media E-commerce) yang membawa peluang tidak hanya pada ekosistem, tetapi juga pada bank. Bagaimana bank bisa menawarkan solusi (layanan keuangan) yang mudah kepada influencer, pembuat konten, dan SME,” ucap Eryco.

Ia mengungkapkan transformasi digital dalam sebuah perbankan adalah sebuah proses bertahap sehingga bisa dilakukan secara berkala dan sedikit demi sedikit tiap tahunnya.

“Maka dari itu, perbankan perlu melakukan perencanaan pada pengembangan teknologinya,” imbuhnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!