Demi Tekan Harga, AS Mau Jual Cadangan Minyak 15 Juta Barel

Demi Tekan Harga, AS Mau Jual Cadangan Minyak 15 Juta Barel

Demi Tekan Harga, AS Mau Jual Cadangan Minyak 15 Juta Barel

korannews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan menjual cadangan minyaknya pada akhir tahun. Upaya ini dilakukan demi menekan harga bensin yang terus melonjak.

Biden mengatakan 15 juta barel dari Cadangan Minyak Strategis atau Strategic Petroleum Reserve (SPR), akan dijual. Nantinya AS akan menambah cadangan minyak baru pada awal tahun depan.

“Kami menyebutnya sebagai rencana siap dan rilis. Ini memungkinkan kami bergerak cepat untuk mencegah lonjakan harga minyak dan menanggapi peristiwa internasional,” jelasnya, dikutip dari Reuters, Kamis (20/10/2022).

“Dengan pengumuman saya hari ini, kami akan terus menstabilkan pasar dan menurunkan harga pada saat tindakan negara lain telah menyebabkan volatilitas seperti itu,” lanjut Biden.

Biden juga mengatakan penyebab kenaikan harga minyak saat ini karena perang yang dilakukan oleh Biden menyalahkan invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina. Meskipun telah mengalami penurunan sebanyak 30% sejak awal tahun ini.

Cadangan minyak AS yang sekarang berada di level terendah sejak 1984, isinya ada sebanyak 400 juta barel minyak. Biden mengatakan cukup untuk adanya sedikit penjualan.

Negeri Paman Sam sendiri, memiliki konsumsi bensin bensin tertinggi di dunia. Belakangan, harga bensin eceran telah jatuh dari harga tertinggi di bulan Juni dan merupakan penyumbang utama inflasi.

Kesenjangan antara harga grosir dan eceran juga meningkat, mendorong peringatan Gedung Putih agar tidak memainkan harga bensin.

Biden mengatakan perusahaan minyak harus merasa lebih percaya diri untuk berinvestasi dalam produksi. Ia pun berjanji pembelian kembali SPR yang baru, dan berhenti mendorong pembelian kembali saham.

“Jadi pesan saya kepada semua perusahaan adalah ini: Anda sedang mencatat keuntungan dan kami memberi Anda kepastian lebih. Jadi Anda bisa bertindak sekarang untuk meningkatkan produksi minyak,” katanya.

“Perusahaan tidak boleh menggunakan keuntungan Anda untuk membeli kembali saham atau untuk dividen. Tidak sekarang, tidak saat perang berkecamuk,” lanjut Biden.

error: Content is protected !!