korannews.com – Ekonomi global diperkirakan akan mengalami resesi pada 2023. Namun, sektor industri asuransi masih optimistis untuk dapat melewati potensi resesi 2023 tersebut.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, dalam menghadapi resesi 2023 pihaknya akan terus mendorong penetrasi asuransi mikro . Pasalnya di masa resesi masyarakat juga membutuhkan proteksi.
Ia berpesan di dalam kondisi menantang sebaiknya masyarakat memiliki proteksi.
“Kami mendorong produk asuransi mikro dapat lebih kecil lagi (preminya) agar dapat masuk ke masyarakat yang lebih rendah,” ujar dia dalam konferensi pers paparan kinerja BRI Life, Jumat (14/10/2022).
Ia menambahkan, pihaknya sedang melakukan revisi untuk dapat menciptakan produk asuransi mikro yang lebih rendah lagi preminya.
“Kami akan meluncurkan produk (mikro) baru tahun depan,” ujar dia.
Pasalnya, kebutuhan asuransi mikro terbukti terus meningkat. Selain memanfaatkan perusahaan induknya yang memiliki banyak nasabah, asuransi mikro BRI Life juga dicari oleh perusahaan yang mencari produk asuransi untuk karyawannya.
“Untuk semakin memudahkan masyarakat, saat ini service level agreement (SLA) BRI Life telah mencapai 3 hari dan mudah-mudahan bisa lebih cepat,” urai dia.
Iwan menjelaskan, aauransi mikro dapat dimaksimalkan dengan kanal digital. Lantaran produk ini tidak membutuhkan persyaratan lisensi keagenan dalam penjulannya.
BRI Life sendiri memiliki produk asuransi mikro bernama AMKKM dengan premi Rp 50.000 per tahun.
Dalam 9 bulan terakhir, produk ini mampu menyumbangkan premi baru sebesar Rp 609 miliar.
Selain itu, untuk pasar ritel, BRI Life juga memiliki produk asuransi PIJAR dengan premi sebesar Rp 100.000 sampai Rp 200.000 per tahun.
Dalam tiga bulan terakhir, produk ini telah menyumbang premi baru sebesar Rp 273 miliar.
“Harapan kita dengan produk ini nasabah bisa punya keyakinan untuk beli,” tandas dia.