korannews.com – Berlaga di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Kamis (13/10/2022) sore, Syabda sukses merebut tiket ke babak delapan besar seusai mengatasi perlawanan unggulan ke-11 asal China, Sun Fei Xiang, dengan skor 15-21, 21-11, 21-19.
Pada pertandingan ini Syabda sempat kesulitan untuk mengatasi perlawanan Sun di gim pertama. Sun yang sejak awal mengambil inisiatif penyerangan, membuat Syabda kewalahan dan akhirnya kalah dengan skor 15-21.
Pada gim kedua pemain yang berada di rangking 134 dunia asal Negeri Tirai Bambu itu malah kehilangan magisnya. Sementara Syabda mengaku kembali menemukan sentuhan apiknya untuk memaksakan terjadinya rubber game.
Syabda pun bermain lebih menyerang dan unggul dengan skor 21-11.
Gim ketiga menjadi titik balik Syabda untuk meraih kemenangan, meski sempat tertinggal. Ketenangannya menjadi kunci untuk membuat dirinya melangkah ke perempatfinal ajang berhadiah total 15 ribu dolar AS.
“Pada laga ini saya sempat kurang tenang di gim pertama sebelum akhirnya tertinggal. Saya mencoba poin demi poin sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan keunggulan di gim kedua,” sebut Syabda dalam rilis PBSI.
“Pada rubber game saya sudah mendapatkan sentuhan terbaik, sehingga tinggal merapikan pola permainan untuk mengambil kemenangan pada laga ini,” ungkap juara Lithuanian International 2022 tersebut.
Kemenangan Syabda atas Sun patut disyukuri, mengingat lawan merupakan juara BWF World Junior Championships 2016. Saat itu pemain China itu menjadi juara seusai mengalahkan Chico Aura Dwi Wardoyo dengan skor 21-19, 21-18.
“Dari segi fisik dan mental bertanding harus ditingkatkan lagi. Meski meraih kemenangan melawan juara dunia junior, masih banyak yang harus dibenahi dan saya masih belum puas dengan torehan ini,” pungkas Syabda.
Dengan hasil ini dari sektor tunggal putra Indonesia tinggal menyisakan Syabda ke babak perempatfinal. Pada babak 16 langkah Bobby Setiabudi dan Tegar Sulistio terhenti.
Bobby harus angkat koper seusai ditumbangkan wakil Korea Selatan, Kim Donghun dengan skor 19-21, 11-21. Adapun Tegar harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal China, Weng Hong Yang dengan skor 7-21, 9–21.
“Tadi saat saya di gim pertama unggul 19-17, permainan saya malah jadi buru-buru dan kurang tenang. Setelah terkejar dan akhirnya kalah. Di gim kedua permainannya saya tidak berkembang dan kalah,” tutur Bobby.