korannews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot program Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai pembaharu desa guna membangun pertanian perdesaan.
“Pembangunan pertanian yang kita lakukan, dimulai dari desa. Oleh karena itu, kita memaksimalkan peran P4S sebagai pembaharu perdesaan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Mentan Syahrul mengatakan P4S memiliki peran untuk mendukung pembangunan pertanian dan berharap bisa menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan P4S digenjot pada 2022.
Dia mengatakan bahwa P4S kini telah memiliki ketua dan pengurus FK P4S Nasional yang baru setelah selama ini tertunda beberapa tahun.
Selanjutnya, kata Dedi, sejumlah P4S akan menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menu Pertanian Presisi dan Regeneratif di tahun depan.
Dedi menyebut peran P4S menjadi sangat penting bila dikaitkan dengan tiga tantangan dan ancaman utama sektor pertanian saat ini, yaitu pasca pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan tekanan geopolitik Rusia-Ukraina.
Menurut dia, ketidakpastian ini perlu disikapi dengan upaya peningkatan produksi dan produktivitas pada subsektor budidaya dengan menerapkan konsep efisiensi dan konservasi lingkungan.
Dedi mengemukakan tiga strategi untuk menghadapi tantangan tersebut. Yang pertama mengendalikan inflasi terutama pada komoditas pertanian. Kendalikan produksi, olahan dan distribusinya.
Yang kedua melakukan substitusi pangan impor ke pangan lokal mengingat harga pangan impor semakin tinggi. Dan yang ketiga adalah dengan menggenjot ekspor.
“Tentunya ada amunisi yang perlu dipegang yaitu implemantasikan smart farming dan manfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)”, katanya.
Sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, P4S diharapkan menjadi pembaharu perdesaan dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal melalui pemanfaatan teknologi smart farming dan penumbuhkembangan petani millenial.
“P4S harus menjadi pelopor dan agen. P4S menjadi andalan, harapan dan masa depan pembangunan pertanian kita. Untuk itu P4S juga diharapkan dapat berfungsi sebagai klinik agribisnis (KIA) bagi petani/pelaku usaha di sekitarnya dalam mendukung Program TANI AKUR yang memberikan referensi dan pendampingan dalam akses KUR,” katanya.