korannews.com – Di saat harga bahan bakar minyak (BBM) melambung, mungkin kendaraan listrik menjadi salah satu solusinya. Sebab, kendaraan listrik diklaim lebih efisien. Dari segi konsumsi energinya pun disebut lebih hemat. Benarkah?
Biaya ngecas motor listrik diklaim murah ketimbang bensin. Untuk ngecas di rumah, biayanya mulai dari Rp 1.444,70 per kWh untuk golongan R-1 (daya rumah 1.300 VA-2.200 VA) sampai Rp 1.699,53 per kWh untuk golongan R-2 (daya rumah 3.500 VA sampai 5.500 VA). Selain itu, saat ini juga ditawarkan sistem battery swap, atau menukar baterai yang kosong dengan baterai yang sudah terisi.
Seberapa hemat menggunakan motor listrik? Yuk kita bandingkan simulasi perhitungannya.
Biaya mengisi ulang baterai motor listrik tergantung dengan kapasitas baterainya. Masing-masing motor listrik memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Namun, rata-rata motor listrik yang beredar di Indonesia menggunakan baterai berkapasitas kurang lebih 2 kWh.
Ambil contoh motor listrik Gesits. Motor listrik Gesits menggunakan baterai Li-NCM 72Volt 20Ah atau sekitar 1.44 kWh. Baterai dengan kapasitas 1,44 kWh itu diklaim mampu menjangkau jarak hingga 50 km.
Jika mengecas di rumah golongan R-1, biaya ngecas satu baterai motor listrik Gesits kira-kira Rp 2.080. Atau, jika daya rumahnya termasuk golongan R-2, maka biaya ngecas motor listrik ini sekitar Rp 2.447. Itu biaya untuk sekali ngecas motor listrik Gesits yang bisa menjangkau jarak kira-kira 50 km.
Contoh lain motor listrik Viar Q1 atau Volta 401 yang sama-sama dibekali dengan baterai 60V 23Ah atau 1,38 kWh. Dengan baterai tersebut, Viar Q1 disebut bisa menjangkau jarak 60 km. Biaya ngecasnya untuk golongan R-1 sekitar Rp 1.999. Jika ngecas di golongan R-2, maka biaya casnya kira-kira Rp 2.345. Itu untuk menjangkau jarak 60 km.
Ada juga pilihan battery swap, yakni menukar baterai yang kosong dengan baterai yang sudah terisi di stasiun battery swap yang tersedia. Cara ini salah satunya digunakan oleh motor listrik Smoot Tempur. Sistemnya seperti membeli kuota untuk daya tempuh tertentu. Tarifnya, untuk kuota 100 km sekitar Rp 20.000 (Rp 200/km), kuota 250 km Rp 45.000 (180/km) dan kuota 500 km Rp 80.000 (160/km).
Mari kita bandingkan dengan isi bensin motor biasa. Sebagai gambaran, saat ini harga BBM jenis Pertalite berada di angka Rp 10.000 per liter dan Pertamax Rp 14.500 per liter. Konsumsi bahan bakar setiap motor pun beda-beda. Itu bisa dipengaruhi oleh motornya sendiri, cara berkendara pengemudinya, kondisi jalanan, hingga beban yang dibawa.
Tapi, ambil contoh sebuah motor matic memiliki konsumsi bahan bakar 50 km/liter. Maka, biaya isi bensinnya Rp 10.000 (Pertalite) atau Rp 14.500 (Pertamax) untuk menempuh jarak 50 km. Namun sekali lagi, jarak tempuh tersebut tergantung banyak variabel yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar.
Jika motor lebih boros lagi dengan angka konsumsi bahan bakar 40 km/liter, maka biaya seliter bensin Rp 10.000 (Pertalite) atau Rp 14.500 (Pertamax) hanya bisa menjangkau jarak 40 km.