GenPI.co – Pengamat ekonomi Thomas Ola Langoday menyarankan agar pemerintah mencabut semua bentuk subsidi yang tidak memandirikan masyarakat atau subsidi yang tidak tepat sasaran.
“Berbagai bentuk subsidi yang tidak tepat sasaran hanya akan melemahkan kreativitas dan inovasi masyarakat atau penerima menuju kemandirian ekonomi karena masyarakat dimanjakan,” katanya di Kupang, Rabu (31/8/2022).
Langoday mengatakan hal itu berkaitan dengan langkah pemerintah menyiapkan bantuan sosial (bansos) bagi warga sebelum memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
BACA JUGA: Kuota Subsidi BBM Menipis, Pemerintah Diminta Prioritaskan Anggaran
Dia mengatakan penyaluran subsidi di antaranya dalam bentuk bansos selain melemahkan kreativitas, juga rawan terhadap munculnya aksi KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).
“Cabut semua bentuk subsidi yang tak tepat sasaran. Kembali ke UUD 1945 dalam hal penanganan kemiskinan,” ujarnya.
BACA JUGA: Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran, DPR RI Sebut Bansos
Namun, persoalan yang bisa muncul di kemudian hari yaitu akan muncul fakir miskin dan anak terlantar baru karena ingin mendapatkan bantuan dari negara.
“Negara tentu memiliki data fakir miskin dan anak terlantar yang berhak untuk dibantu sehingga itu yang menjadi pegangan utama,” tuturnya. (antara)
BACA JUGA: Subsidi BBM Boleh Dihentikan, Pertamina Harus Tanggung Biaya Pendidikan dan Kesehatan
Heboh..! Coba simak video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.