SpaceX baru saja mengumumkan satelit Starlink V2. Ini adalah satelit yang dapat langsung mengirimkan sinyal seluler ke ponsel dan mobil Tesla dari luar angkasa.
Alasan utama kurangnya sinyal seluler di tempat-tempat seperti hutan dan laut karena kurangnya BTS provider telekomunikasi. Hal tersebut masih menjadi tantangan bagi penyedia layanan telekomunikasi untuk membangun BTS pada area-area tertentu. Hal ini juga yang menjadi alasan utama akses jaringan yang belum merata bagi pengguna untuk mengakses internet atau melakukan panggilan telepon,
Dengan teknologi yang kian matang, manusia akhirnya menemukan solusi untuk mengatasi masalah penyediaan seluler bahkan di tempat-tempat terpencil yang sebelumnya tidak dapat dijangkau oleh sinyal seluler tradisional.
Penyedia telekomunikasi AS, T-Mobile bersama perusahaan aerospace yang terkenal secara global, SpaceX, memperkenalkan Starlink V2. Ini adalah satelit yang dapat langsung mengirimkan sinyal seluler ke ponsel dan mobil Tesla dari luar angkasa.
Pengenalan Starlnk V2 difokuskan pada implementasi Starlink di AS dengan penyedia telekomunikasi T-Mobile. Di bawah rencana baru yang mereka sebut ‘Coverage Above and Beyond’, kedua perusahaan akan membangun jaringan baru menggunakan spektrum mid-band T-Mobile yang ada di seluruh Amerika Serikat.
Dilansir dari Gizmochina (27/8), keuntungan utama menggunakan spektrum yang ada saat ini adalah bahwa sebagian besar ponsel di jaringan yang ada akan dapat terhubung ke jaringan baru tanpa memerlukan peralatan baru.
Memanfaatkan satelit SpaceX Starlink V2, jaringan baru ini bertujuan untuk menghilangkan zona yang tidak terjangkau jaringan seluler di seluruh negara tersebut. Baik itu dari tengah Death Valley hingga Great Smokey Mountains, jaringan yang baru didirikan itu bertujuan untuk menyediakan konektivitas ponsel setiap saat, di mana saja.
Chief Engineer SpaceX, Elon Musk mengatakan bahwa untuk jaringan baru tersebut, penyebaran satelit Starlink V2 akan bekerja dengan baik untuk SMS dan panggilan suara, tetapi tidak untuk penggunaan yang membutuhkan bandwidth tinggi. Ini terutama karena setiap zona seluler di bawah jaringan baru hanya dapat mengirimkan bandwidth 2 hingga 4 Mbps.
Meskipun teknologi SpaceX Starlink V2 saat ini hanya diterapkan di AS, SpaceX dan T-Mobile berbagi visi mereka untuk memperluas ‘Coverage Above and Beyond’ secara global, mengeluarkan undangan terbuka kepada operator dunia untuk berkolaborasi demi konektivitas global yang sesungguhnya. Dan dalam tweet yang diposting oleh CEO SpaceX sendiri, Elon Musk, dia berharap dapat menghilangkan zona mati seluler di seluruh dunia.
Artikel ini bersumber dari www.tek.id.