“Alhamdulillah api sudah mulai padam setelah kerja sama semua perangkat daerah yang memiliki tangki air membantu untuk memadamkan kobaran api di TPA Pakusari yang sudah berlangsung selama tujuh hari,” kata Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman saat meninjau kebakaran TPA Pakusari di Jember, Kamis, 25 Agustus 2022.
Menurutnya, ada beberapa kendala yang menyebabkan padamnya api di TPA Pakusari berlangsung lama hingga tujuh hari, meskipun petugas Damkar sudah berusaha maksimal untuk memadamkan kobaran api dalam timbunan sampah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Peralatan yang dimiliki terbatas karena petugas tidak punya alat untuk memasukkan air dalam timbunan sampah yang terbakar, sehingga diperlukan alat berat. Selain itu faktor angin yang cukup kencang menjadi kendala sulitnya pemadaman di sana,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi agar tidak kembali terulang, lanjut dia, Pemkab Jember membatasi pemulung agar tidak merokok saat mencari barang di timbunan sampah karena api kecil dapat menjadi penyebab kebakaran.
“Dinas Lingkungan Hidup juga akan menyiapkan hydran di TPA Pakusari, sehingga sewaktu-waktu terjadi kebakaran dapat diatasi dengan cepat dan tidak sampai meluas,” katanya.
Wabup yang biasa disapa Gus Firjaun itu mengatakan Pemkab Jember akan memberikan bantuan paket bahan pokok kepada warga yang terdampak asap kebakaran di TPA Pakusari tersebut.
“Dinas Kesehatan juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga yang berada di sekitar TPA Pakusari yang terbakar selama tujuh hari. Mudah-mudahan api benar-benar padam,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember Sugiarto mengatakan bahwa kondisi angin yang kencang membuat bara api di dalam gunungan sampah semakin besar dan mengakibatkan munculnya asap kembali.
“Hal itu yang menjadi kesulitan tersendiri dalam menangani kebakaran yang ada di TPA Pakusari area utara itu, sehingga api sulit dipadamkan,” katanya.
(MEL)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.