Protes Penembakan Jayland Walker Berlanjut, Kota Akron Terapkan Jam Malam

Protes Penembakan Jayland Walker Berlanjut, Kota Akron Terapkan Jam Malam

Protes Penembakan Jayland Walker Berlanjut, Kota Akron Terapkan Jam Malam

Akron: Gelombang aksi protes terjadi di kota Akron, Ohio, Amerika Serikat (AS), usai kepolisian merilis sebuah video yang memperlihatkan delapan polisi menembak mati pria kulit hitam bernama Jayland Walker pekan kemarin. Jasad Walker ditemukan di lokasi kejadian dengan sekitar 60 luka tembak yang bersarang di tubuhnya.
 
Aksi protes mengecam kematian Walker pada Minggu kemarin berlangsung damai, namun polisi mendeklarasikan kegiatan tersebut sebagai sesuatu yang ilegal karena adanya kerusakan properti publik.
 
Menurut laporan WKYC-TV, aparat keamanan dengan peralatan antihuru-hara menembakkan 12 gas air mata untuk membubarkan demonstran.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Wali Kota Akron Dan Horrigan mengatakan bahwa jam malam di kotanya berlaku mulai 21.00 hingga 06.00 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Dua acara kembang api dalam merayakan hari kemerdekaan AS di Akron juga dibatalkan.
 
“Ada kerusakan signifikan pada properti publik di Akron. Tempat-tempat usaha kecil dan yang ada di Main Street mengalami kerusakan kaca. Kami tidak akan memberikan toleransi terhadap kekerasan atau perusakan properti,” ujar Horrigan, dilansir dari rnz.co.nz, Selasa, 5 Juli 2022.
 
Penembakan Jayland Walker menandai peristiwa terbaru dari serangkaian pembunuhan yang dilakukan polisi terhadap individu kulit hitam di AS. Rangkaian peristiwa ini menimbulkan pertanyaan mengenai penggunaan kekuatan polisi serta keadilan yang setara bagi warga etnis Afrika Amerika.
 
Juru bicara Gedung Putih Andrew Bates mengatakan bahwa Kementerian Hukum AS, termasuk Divisi Hak Sipil, dan juga kantor Biro Federal Investigasi (FBI) di Akron terus memonitor situasi seputar kematian Walker.
 
“Video ini benar-benar mengkhawatirkan,” kata Bates, merujuk pada rekaman penembakan terhadap Walker. “Tidak ada satu keluarga pun yang pantas mengalami rasa sakit seperti ini,” sambung dia.
 
Kepolisian Akron mengatakan Walker memiliki senjata api di dalam mobilnya. Namun Walker meninggalkan senjata itu di dalam mobil saat melarikan diri dari polisi dengan cara berlari.
 
Kepala Kepolisian Akron Stephen Mylett mengatakan bahwa polisi terpaksa melepaskan tembakan karena mengira Walker melakukan gerakan ke “posisi menembak” saat keluar dari mobilnya.
 
Baca:  Ratusan Orang Kecam Penembakan Polisi terhadap Pria Kulit Hitam di Ohio
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!