GenPI.co – Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Selain menjadi penyumbang angka kematian, penyakit tidak menular ini juga menyebabkan banyak komplikasi, terutama penyakit jantung dan penyakit ginjal.
Penyakit diabetes berkaitan erat dengan fungsi hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang membantu memindahkan gula dari darah (glukosa) ke dalam sel tubuh.
Dengan bantuan insulin, gula darah yang tadinya tinggi setelah makan bisa kembali normal.
BACA JUGA: Penderita Diabetes Lakukan 3 Hal agar Gula Darah Tinggi Ambrol
Ada dua jenis diabetes melitus yang umum di Indonesia, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2.
Pada diabetes tipe 1, sistem imun keliru menyerang sel penghasil insulin dalam pankreas. Akibatnya, sel-sel ini tidak bisa menghasilkan insulin dengan optimal.
Hingga saat ini, para ahli kesehatan belum sepenuhnya memahami mengapa sistem imun menyerang pankreas.
BACA JUGA: Kadar Gula Darah Susah Turun, Pengidap Diabetes Coba 3 Obat Alami
Namun, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 1, yaitu riwayat penyakit diabetes di keluarga, infeksi virus, dan adanya antibodi tertentu.
Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi akibat resistensi insulin. Ini merupakan kondisi saat sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik.
BACA JUGA: Penderita Diabetes Wajib Makan Buncis agar Gula Darah Tetap Aman
Gara-gara resistensi insulin itulah gula tidak dapat terserap ke dalam sel sehingga gula menumpuk dalam darah dan kadar gula darah menjadi tinggi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.