Facebook dan Instagram diduga bisa lacak pengguna

Facebook dan Instagram diduga bisa lacak pengguna

Facebook dan Instagram diduga bisa lacak pengguna

Sebuah analisis terbaru menunjukkan, Meta dapat melihat aktivitas web pengguna melalui aplikasi Facebook dan Instagram.

Sebuah analisis terbaru memperlihatkan, aplikasi Facebook dan Instagram diduga dapat melacak aktivitas pengguna melalui browser yang berada di dalam aplikasi. Cara kerjanya, setiap pengguna mengklik tautan yang terdapat di aplikasi, Meta diduga dapat memantau seluruh interaksi dari pengguna tersebut. 

Dilansir dari Engadget (12/8), praktek ini pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti Felix Krause. Ia mengungkap, untuk melakukan pelacakan, Meta akan mengarahkan pengguna ke browser khusus di aplikasi ketika mereka ingin mengunjungi situs web yang muncul di Facebook dan Instagram. Selanjutnya, browser tersebut menyuntikkan kode JavaScript ke setiap situs web yang telah dikunjungi oleh pengguna aplikasi. 

Lebih lanjut, kode pelacakan dari JavaScript ini kemudian memantau interaksi seperti klik, tangkapan layar, dan input formulir kata sandi. Hal ini dapat memungkinkan Meta untuk melacak aktivitas pengguna di seluruh situs web.

“Aplikasi Instagram menyuntikkan kode pelacakan mereka ke setiap situs web yang ditampilkan, termasuk saat mengklik iklan,” kata Krause dalam sebuah unggahan blog, dikutip dari Engadget

Krause menambahkan, kode pelacakan ini dapat memungkinkan perusahaan untuk memantau semua interaksi pengguna. Mulai dari setiap tombol dan tautan yang disadap, pilihan teks, tangkapan layar, serta input formulir apa pun, seperti kata sandi, alamat dan nomor kartu kredit. 

Kendati demikian, penelitian yang dilakukan oleh Krause ini hanya berfokus untuk aplikasi Facebook dan Instagram versi iOS. Krause menemukan, browser yang dibuat khusus untuk kedua aplikasi tersebut menyuntikkan kode JavaScript pelacakan bernama ‘Meta Pixel’ ke semua tautan dan situs web yang ditampilkan aplikasi. 

Berdasarkan kode tersebut, Meta diduga memiliki kebebasan total untuk melacak interaksi pengguna tanpa adanya persetujuan eksplisit dari mereka. Sehingga memungkinkan Instagram dan Facebook memantau semua aktivitas yang terjadi di situs web eksternal tanpa persetujuan pengguna ataupun penyedia situs web tersebut. 

Sejauh ini tidak ada bukti pasti jika Meta secara aktif telah mengumpulkan data pengguna mereka. Pihak Meta juga mengatakan, kode pelacakan yang disuntikkan ke dalam aplikasi Instagram dan Facebook juga telah mematuhi preferensi pengguna pada Transparansi Pelacakan Aplikasi (ATT) Apple. 

“Kode ini memungkinkan kami untuk mengumpulkan data pengguna sebelum menggunakannya untuk tujuan periklanan atau pengukuran yang ditargetkan,” kata seorang juru bicara Meta kepada The Guardian, dikutip dari Engadget

“Kami tidak menambahkan piksel apa pun. Kode dimasukkan sehingga kami dapat menggabungkan peristiwa konversi dari piksel. Untuk pembelian yang dilakukan melalui browser dalam aplikasi, kami meminta persetujuan pengguna untuk menyimpan informasi pembayaran untuk tujuan pengisian otomatis,” tambah juru bicara Meta tersebut.


Artikel ini bersumber dari www.tek.id.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!