Amerika Serikat, pada Selasa (2/8), memberlakukan sanksi-sanksi baru yang menyasar elit Rusia, termasuk para oligarki dan seorang perempuan Alina Kabaeva, yang merupakan pesenam ritmik peraih medali olimpiade. Nama Kabaeva sering disebut dalam laporan berita sebagai pacar Presiden Rusia Putin, dan ibu dari keempat anaknya.
Departemen Keuangan AS telah membekukan visa Kabaeva, 39, dan memberlakukan pembatasan properti lain terhadapnya.
Ia juga merupakan mantan anggota Duma, badan legislatif di Rusia. Kabaeva juga merupakan pemimpin perusahaan media nasional Rusia yang mempromosikan invasi Moskow ke Ukraina.
Penentang Kremlin dan pengecam Putin, Alexey Navalny, telah menyerukan sanksi terhadap Kabaeva, dengan mengatakan bahwa media berita miliknya telah memimpin upaya untuk menggambarkan ulasan Barat tentang invasi sebagai kampanye disinformasi.
Inggris sudah memberlakukan sanksi terhadap Kabaeva pada Mei lalu, dan Uni Eropa memberlakukan larangan perjalanan dan pembatasan asetnya pada bulan Juni.
Pihak lainnya yang dikenakan sanksi tersebut antara lain adalah Andrey Grigoryevich Guryev, seorang oligarki yang memiliki lahan Witanhurst, sebuah rumah tinggal dengan 25 kamar tidur yang merupakan properti kedua terbesar di London setelah Buckingham Palace.
AS juga memblokir gerak dari kapal pesiar milik Guryev “Alfa Nero” yang bernilai $120 juta, dan membelakukan sanksi terhadap putranya, Andrey Andreevich Guryev, serta bisnis investasi Rusianya, Dzhi Al Invest OOO.
“Di saat orang-orang tak bersalah menderita akibat perang agresi Rusia yang ilegal ini, sekutu-sekutu Putin terus memperkaya diri dan mendanai gaya hidup yang sangat mewah,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.
“Bersama para sekutu kami, AS juga akan menghentikan pendapatan dan peralatan yang menopang perang Rusia yang tidak beralasan di Ukraina.”
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat juga memberlakukan pengetatan visa tambahan dan sanksi-sanksi lain.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan “sementara warga Ukraina secara gagah berani terus membela tanah air mereka menghadapi perang brutal yang dilancarkan oleh Presiden Putin, para elit Rusia mengoperasikan bisnis yang menghasilkan pendapatan besar-besaran dan mendanai gaya hidup mereka yang sangat mewah di luar Rusia.
Hari ini Amerika mengambil langkah tambahan untuk memastikan agar Kremlin dan para pendukungnya merasakan dampak berlipat ganda dari tanggapan kami terhadap perang agresi yang tidak bisa dibenarkan, yang dilakukan oleh Kremlin.” [jm/em]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.