GenPI.co – Menteri Keuangan Sri Mulyani bawa kaabr baik buat rakyat Indonesia. Pasalnya, APBN pada semester 1/2022 mengalami surplus pendapatan senilai Rp 73,6 triliun dari produk domestik bruto (PDB).
Sri Mulyani mengatakan realisasi pendapatan negara sudah mencapai Rp 1.317,2 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini. Sementara itu, realisasi belanja negara sudah mencapai Rp 1.243,6 triliun.
“Ini berarti APBN kita defisitnya lebih rendah, merespons kondisi yang sekarang sangat volatile di sektor keuangan,” katanya dalam rapat bersama Banggar DPR, Jumat (1/7/2022).
BACA JUGA: Sri Mulyani Bawa Kabar Baik, Gaji ke-13 PNS Cair, Cek Rekening
Dia menuturkan pemerintah melakukan perubahan postur APBN sejalan dengan kondisi ekonomi pada saat ini.
Defisit APBN 2022 yang semula Rp868 triliun atau 4,85% PDB, kini menjadi Rp 840 triliun atau 4,5% PDB melalui Perpres 98/2022.
BACA JUGA: Mengenang Tjahjo Kumolo dengan Sebutan Geng Tancho Pilpres 2014
Dari pendapatan negara senilai Rp 1.317,2 triliun, penerimaan perpajakan Rp1.035,9 triliun, dan realisasi PNBP menyumbang Rp 281 triliun.
Menurut bendahara keuangan negara ini surplus APBN berdampak terhadap penurunan pembiayaan utang.
BACA JUGA: Seorang PNS Pengkhianat Jadi Pemasok Senjata KKB Papua
Pada semester I/2022, pembiayaan utang baru senilai Rp 153,5 triliun, atau lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu yang menyentuh Rp421,1 triliun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
Artikel ini bersumber dari www.genpi.co.