Kripto Menguat Sih Hari Ini, Tapi Tahan Lama Nggak?

Kripto Menguat Sih Hari Ini, Tapi Tahan Lama Nggak?

Kripto Menguat Sih Hari Ini, Tapi Tahan Lama Nggak?

korannews.comJakarta, CNBC Indonesia – Harga kripto utama cenderung menghijau pada Sabtu (24/9/2022), meski penguatannya juga masih cenderung terbatas di beberapa kripto.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 16:10 WIB, Bitcoin turun tipis 0,05% ke posisi harga US$ 19.087,11/koin atau setara dengan Rp 286.974.699/koin (asumsi kurs Rp 15.035/US$). Namun untuk Ethereum menguat 0,85% ke posisi US$ 1.328,65/koin atau Rp 19.976.253/koin.

Sedangkan untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) Solana dan Dogecoin pada hari ini melonjak masing-masing 5,73% dan 8,46%.

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin bertahan di kisaran US$ 19.000 pada hari ini, di tengah positifnya mayoritas kripto pada hari ini. Dalam beberapa hari terakhir, pergerakan Bitcoin cenderung sideways.

Meski terlihat menguat, tetapi pasar kripto cenderung kurang bergairah karena minimnya katalis yang dapat mengangkat harga kripto.

Sebelumnya, pasar kripto ‘tersengat’ sentimen dari kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Pada Rabu lalu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 3% – 3,25%, serta menegaskan sikap agresifnya.

Suku bunga The Fed kini berada di level tertinggi sejak awal 2008, dan masih akan dinaikkan hingga inflasi kembali ke 2%.

“FOMC (Federal Open Market Committee) sangat bertekad untuk menurunkan inflasi menjadi 2%, dan kami akan terus melakukannya sampai pekerjaan selesai,” kata ketua The Fed, Jerome Powell, sebagaimana dilansir CNBC International.

The Fed kini melihat suku bunga akan mencapai 4,6% (kisaran 4,5% – 4,75%) di tahun depan. Artinya, masih akan ada kenaikan 150 basis poin dari level saat ini.

Bahkan, beberapa pejabat The Fed melihat suku bunga berada di kisaran 4,75 – 5% di 2023, sebelum mulai turun di 2024.

Kebijakan moneter yang ketat mendorong dolar AS untuk melaju dan makin perkasa dalam beberapa hari terakhir. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab pasar kripto masih cenderung mendatar, karena sebagian besar kripto dapat ditukarkan ke dolar AS, apalagi untuk kripto berjenis stablecoin.

Selain itu, risiko dari perlambatan ekonomi akibat semakin agresifnya The Fed dan bank sentral utama lainnya yang masih ada, membuat investor semakin berhati-hati memburu kripto.

“Pasar belum selesai menghadapi risiko, selama The Fed tidak akan mengubah sikapnya dalam waktu dekat,” kata Mark Connors, kepala peneliti di perusahaan aset digital Kanada 3iQ, kepada CoinDesk, Jumat (23/9/2022) kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA

error: Content is protected !!